Bisnis.com, JAKARTA--Hingga semester I/2017, rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 92,8% dari posisi akhir 2016 sebesar 91,16%. Raihan tersebut telah melampaui target akhir tahun sebesar 92,75%.
Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan pemerintah akan terus bersinergi dengan badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta untuk mengoptimalkan sumber-sumber listrik yang bisa dimanfaatkan.
"Kita mengoptimalkan sumber daya setempat untuk mendukung suistanibility energy," kata Agus di kantor Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2017).
Dari sisi konsumsi, realisasi hingga semester I/2017 baru mencapai 978,74 kWh per kapita dari posisi akhir 2016 sebesar 956,36 kWh per kapita. Adapun target akhir 2017 sebesar 1.068 kWh per kapita.
Agus menyatakan pihaknya akan terus mendorong konsumsi listrik. Untuk itu, tambahan pembangkit pun masih terus direncanakan oleh pemerintah.
Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan tambahan kapasitas pembangkit sebesar 2.688 megawatt (MW) yang terdiri dari pembangkit PT PLN (Persero) sebesar 1.322 MW dan pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) sebesar 1.366 MW.
Baca Juga
Adapun realisasi hingga semester I/2017 sebesar 1.361,6 MW. "Jadi semester I sudah separuhnya. Kita harapkan terus bertambah sampai akhir tahun," tuturnya.