Bisnis.com, JAKARTA – Produksi industri Jepang rebound pada Juni 2017, di saat permintaan global terus menopang pemulihan ekonomi negara tersebut.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (31/7/2017), produksi industri naik 1,6% pada Juni. Angka ini lebih besar dari prediksi untuk kenaikan sebesar 1,5%, serta pencapaian pada Mei ketika turun 3,6%.
Penurunan pada Mei sebagian disebabkan oleh libur Golden Week, ketika banyak pabrik mengurangi produksi. Dibandingkan dengan setahun sebelumnya (y-o-y), produksi industri Jepang naik 4,9% atau lebih besar dari prediksi kenaikan sebesar 4,8%.
Tingkat produksi pun diproyeksi akan naik 0,8% pada Juli dan 3,6% pada Agustus. Peningkatan dalam permintaan global serta pelemahan yen telah membantu eksportir Jepang sekaligus mengangkat ekonomi negara tersebut menuju reli ekspansi terpanjang dalam satu dekade.
Laporan pekan lalu menunjukkan kenaikan belanja rumah tangga pada bulan Juni untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun, sementara penjualan ritel naik untuk bulan kedelapan. Hal ini menandakan cukup sehatnya produksi dan konsumsi pada kuartal kedua.
Namun demikian, kenaikan upah dan inflasi yang lebih kuat diperlukan untuk mengembalikan pemulihan ekonomi ke pijakan yang lebih kuat.
“Permintaan untuk investasi teknologi informasi dan pemulihan investasi modal global mendukung produksi di Jepang,” kata Masaki Kuwahara, ekonom senior di Nomura Securities Co.
“Perekonomian sendiri terlihat lebih kuat dari yang saya duga. Produksi kemungkinan akan tetap kuat sepanjang musim panas,” tambahnya.