Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS), yang didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menyelenggarakan Suramadu Investment Gathering di kantor BKPM, Senin (31/7).
Acara ini bertujuan untuk memasarkan proyek investasi senilai Rp53,1 triliun yang berlokasi di sekitar Jembatan Suramadu, terutama di dua kawasan yakni Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM).
Deputi Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga menyampaikan dalam sambutannya, acara Suramadu Investment Gathering merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap upaya daerah untuk mengembangkan investasinya.
“Hadir dalam kegiatan hari ini beberapa investor asing maupun perwakilan dari kedutaan besar asing di Indonesia yang akan dimanfaatkan untuk memasarkan proyek-proyek investasi tersebut,” ujarnya dalam sambutannya di Ruang Nusantara, BKPM, Senin (31/7).
Menurut Himawan, dengan masuknya investasi ke wilayah Suramadu ini dapat semakin meningkatkan realisasi investasi dari Provinsi Jawa Timur. “Jawa Timur merupakan salah satu kontributor utama yang selalu masuk lima besar lokasi realisasi investasi nasional,” lanjutnya.
Dari data BKPM periode Januari –Juni 2017, Provinsi Jawa Timur berada diposisi ketiga dengan nilai investasi mencapai Rp 33,9 triliun atau 10,1% dari total investasi yang masuk. Jawa Timur berada di bawah Jawa Barat Rp 54,1 triliun (16,1%) dan DKI Jakarta Rp 49 triliun (14,6%).
Dalam daftar proyek-proyek yang ditawarkan oleh BPWS dalam Suramadu Investment Gathering di antaranya Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan dengan lahan 250 hektar dan estimasi nilai investasi mencapai Rp 17,2 triliun, Jalan Tol sepanjang 15,3 kilometer yang terletak dilokasi KKJSM dengan nilai investasi mencapai Rp 2,6 triliun, kawasan industri di Labang dengan luasan lahan 284 hektar dengan nilai investasi Rp 17,5 triliun, kemudian Kawasan Industri di Klampis seluas 356,7 hektar dengan perkiraan nilai investasi Rp 6,6 triliun.
Selain itu juga dua proyek CBD (Central Business District) dengan nilai investasi total Rp 4,5 triliun, kemudian dua proyek perumahan dengan total estimasi nilai investasi Rp 4 triliun, selanjutnya pengembangan wilayah pantai untuk pariwisata dengan luas lahan 18,5 hektar senilai Rp 662 miliar, serta dua rest area seluas total 40 hektare dengan total nilai investasi Rp 150 miliar.
Sementara Assisten Gubernur II Pemerintah Provinsi Fattah Jasin menilai bahwa pengembangan wilayah Suramadu menjadi salah satu prioritas utama bagi Provinsi Jawa Timur. “Pengembangan wilayah tersebut diharapkan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur pada umumnya serta secara khusus bermanfaat bagi masyarakat Madura,” ungkapnya.
Sedangkan Caretaker Kepala Badan Pengembangan Wilayah Suramadu Herman Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mendorong pengembangan wilayah Suramadu.
Turut hadir dalam acara Suramadu Investment Gathering adalah perwakilan-perwakilan Kedutaan Besar Asing, lembaga pembiayaan, asosiasi bisnis serta berbagai perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya. Dalam kesempatan tersebut hadir pula Direktur Fasilitasi Promosi Daerah Husen Maulana, Kepala Pusat Pembiayaan Infrastruktur Non APBN Ekoputro Adijayanto, Asisten Deputi Kementerian Koordinator Perekonomian Bastari Panji Indra dan perwakilan dari Kementerian Pariwisata.