Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam mendorong diversifikasi ekonomi daerah, Bank Indonesia bersama Bappeda dan Sekretaris Daerah menyimpulkan tiga sektor yang patut diperhatikan.
Ketiga sektor tersebut, yaitu pariwisata, ketahanan pangan dan industri.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan tiga sektor ini dipilih karena pihaknya ingin provinsi melakukan diversifikasi sumber ekonomi dan pertumbuhan ekonominya menguat.
Di sektor pariwisata, BI dan pemangku kepentingan daerah memandang perlu melakukan konsultasi publik yang lebih intensif dengan melibatkan Pemda karena masing-masing daerah memiliki karakter berbeda.
"Kalau enggak ada konsultasi publik. Kebijakan itu bisa bertentangan dengan kondisi di daerah," ujar Agus dalam forum sarasehan BI dan Kepala Daerah seluruh Indonesia, Rabu (26/7).
Perihal infrastruktur di pariwisata, BI menyoroti percepatan pembangunan infrastruktur konektivitas, infrastruktur akomodasi seperti homestay dan masalah kemacetan dan sampah di lokasi wisata.
Terkait ketahanan pangan, Agus memandang pentingnya penegakan hukum dari regulasi terkait konversi lahan mengingat banyaknya lahan pertanian yang dikonversi menjadi perumahan.
Selain itu, BI, Bappeda dan Sekretaris Daerah mengharapkan ada ketentuan jaminan harga saat panen dan asuransi pertanian, ini penting dilakukan kebijakan benih murah berkualitas, pembangunan irigasi dan embung, insentif bangun gudang yang dilengkapi teknologi pasca panen dan logistik nasional dengan membangun terminal terintegrasi dengan proses, marketingnya dan kawasan pergudangan.
Terakhir sektor industri, Agus merekomendasikan satu unit yang bisa melakukan harmonisasi regulasi lintas sektor pusat dan daerah sehingga tidak terjadi tumpang tindak regulasi.
Rekomendasi dari pertemuan BI dan pemangku kepentingan di daerah ini akan disampaikan kepada pemerintah melalui Menko Perekonomian dan Menko Kemaritiman.
"Kedua Menko ini akan mem-follow up ini," kata Agus.