Bisnis.com, JAKARTA— Kawasan Bekasi menjadi incaran baru PT Sirius Surya Sentosa bagi pengembangan kota industri berbasis inovasi melalui Vasanta Innopark .
Reggy Widjaya Presiden Director PT Sirius Surya Sentosa mengatakan proyek komersial terintegrasi tersebut akan dikembangkan di lahan seluas total 100 ha. Pada fase pertama, lahan seluas 12 ha akan dikembangkan terlebih dahulu dengan nilai investasi sebesar Rp20 triliun. Fase pertama ini kata dia akna merangkum 17 menara apartemen, servis apartemen, pusat perbelanjaan, Shop Houses, Menara perkantoran serta hotel berbintang empat Premier Hotel.
Perusahaan telah menuntaskan akuisisi lahan dari PT Bekasi Fajar Real Estate Tbk untuk pengembangan tahap pertama yang diperkirakan memakan waktu lima tahun mendatang. Pembangunan secara fisik akan dimulai pada awal 2018
“Dua menara pertama akan diluncurkan pada tahun ini bersamaan dengan pusat perbelanjaan 4 lantai seluas 100.000 meter,” katanya Kamis (27/7).
Dia mengatakan Bekasi saat ini menjadi wilayah strategis yang masuk dalam proyek pemerintah berskala nasional terutama Cibitung yang tengah menjadi bidikan investor dengan pengelolaan terbesar di Asia Tenggara. Imbas dari aktivitas industri yang pesat menjadikan wilayah ini memiliki kebutuhan tingkat hunian yang tinggi namun belum terakomodasi dengan baik.
Pengembangan yang dilakukan secara besar-besaran di kawasan Cibitung juga terlihat pada rencana strategis pemerintah yang sedang mempersiapkan proyek LRT Cawang—Bekasi, MRT Tangerang—Bekasi, serta kereta cepat Jakarta—Bandung. Pembangunan sejumlah ruas tol seperti Jakrta—Cikampek Elevated juga akan melintasi Cibitung sehingga nilai investasi properti akan meningkat.
Segmentasi pasar hunian yang dituju merupakan ekspatriat dengan level menengah serta bebraba mahasiswa dan akademisi ITB Bekasi. Pasalnya perusahaan juga telah meneken nota kesepahaman dengan Institut Teknologi Bandung dalam menggarap fasilitas ITB Technopark. Menurut Reggy, dalam fasilitas itu nantinya ITB juga akan berkolaborasi dengan universitas Jepang lainnya dalam bangunan seluas 10.000 meter persegi.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan kehadiran fasilitas pusat penelitian itu akan berimplikasi pada berkembangnya industri strategis berbasis teknologi. Pusat penelitian unggulan yang rencannya akan dikembangkan diantaranya adalah Nanotechnology and Advance Science, Automotive and Transportation Industry, Bio Energy and Environment Management.