Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Perlu Tingkatkan Produksi Tanaman Non Pangan

Kementerian Pertanian didorong meningkatkan riset perkebunan dan melakukan inovasi untuk menggenjot produksi tanaman non pangan.
Petani menyiangi rumput di antara tanaman tembakau di perladangan lereng gunung Sindoro desa Tlahab, Kledung, Temanggung, Jateng, Senin (5/6)./Antara-Anis Efizudin
Petani menyiangi rumput di antara tanaman tembakau di perladangan lereng gunung Sindoro desa Tlahab, Kledung, Temanggung, Jateng, Senin (5/6)./Antara-Anis Efizudin

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian didorong meningkatkan riset perkebunan dan melakukan inovasi untuk menggenjot produksi tanaman non pangan.

Direktur Eksekutif CIDES (Center for Information and Development Studies) Indonesia Rudi Wahyono menuturkan, perencanaan produksi tanaman pangan dan non pangan tidak seimbang. Pemerintah cenderung menggenjot produksi tanaman pangan, sementara tanaman non pangan terabaikan.

Akibatnya, produksi tanaman non pangan mengalami tren penurunan. Dia mencontohkan, berdasarkan data Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI), tren produksi tembakau mengalami penurunan tajam akibat cuaca ekstrim dan penyusutan lahan sebesar 28% sejak 2012.

"Jawa Timur yang menjadi sentra produksi tembakau 50% dari produksi nasional, sekarang sudah turun. Begitu pula dengan teh. Padahal, ini terkait hajat hidup orang banyak," tutur dia ketika membuka dialog publik pembangunan berkelanjutan Revitalisasi Tanaman Non Pangan Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Menghadapi Perubahan Iklim dan Dinamika Global di Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi, Jakarta Rabu (26/7).

Senada, Menteri Pertanian pada 2004-2009 Anton Apriyantono mengatakan, perhatian pemerintah terhadap komoditi perkebunan belum sebaik seperti pada tanaman pangan. Belum banyak upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim terhadap pertanian non pangan. Diantara dampak perubahan iklim yakni musim tanam menjadi tidak menentu.

"Padahal, potensi Indonesia ada di perkebunan, bukan tanaman pangan. Maka, kenapa penjajah datang karena ada perkebunan seperti, rempah-rempah," katanya dalam kesempatan yang sama.

Keterlambatan melakukan inovasi menyebabkan produksi tanaman non pangan semakin mengalami penurunan. Riset perkebunan juga tidak banyak dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper