Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANDARA KERTAJATI : UUS Bank Jateng Pimpin Komitmen Tahap Dua Senilai Rp1 Triliun

Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka akan mendapatkan pembiayaan baru senilai Rp1 triliun dari perbankan syariah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (24/2)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (24/2)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, SEMARANG – Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka akan mendapatkan pembiayaan baru senilai Rp1 triliun dari perbankan syariah. Dalam pembiayaan tahap kedua ini kembali bertindak sebagai mandate lead banknya adalah unit usaha syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (UUS Bank Jateng).

Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya menuturkan dalam pinjaman sindikasi tahap dua ini dikumpulkan dari 14 bank syariah. Jumlah ini melengkapi kucuran tahap pertama sebesar Rp906 miliar dari tujuh bank pembangunan daerah syariah.

“Mudah-mudahan di pertengahan Agustus [2017], commitment letter yang didapat bisa signing,” kata Hanawijaya di Semarang, Selasa (25/7/2017).

Pada penyaluran kredit tahap pertama UUS Bank Jateng memberikan komiten paling besar sebanyak Rp366 miliar. Sementara itu, kata Hanawijaya, investor memperkirakan kebutuhan dana pembangunan dan pengoperasian bandara internasional ini mencapai Rp4 triliun. Maka selain pembiayaan dari bank syariah ini, pengelola menyampaikan akan ada pembiayaan lain melalui reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) senilai Rp1 triliun serta ekuitas internal perusahaan.

Prihatmo Hari Mulyanto, Direktur Utama PT Danareksa Invesment Management sebelumnya mengatakan pihanya tengah menyiapkan RDPT untuk BIJB ini. Dalam RDPT ini aset dasar (underlying asset) yang disapkan berupa pemilikan saham dalam PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB). Perusahaan ini merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) yang dibentuk pemerintah Jawa Barat guna menangani pembangunan sisi darat, pengembangan dan pengoperasian badara tersebut.

RDPT ini direncanakan akan mengantongi saham PT BIJB selama 5-10 tahun. Sedangkan penerbitan ditargetkan rampung pada semester II/2017 guna mengejar target operasional BIJB pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper