Bisnis.com, JAKARTA— Kawasan belanja bersejarah, Pasar Baru bakal mendapat sentuhan dari pihak pengelola pusat belanja.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) akan segera mengadakan pertemuan dengan perwakilan asosiasi pedagang Pasar Baru, masyarakat sekitar kawasan tersebut, Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, dan stakeholder lainnya.
Rapat tersebut rencananya dilakukan pekan ini atau awal pekan depan.
“APPBI mengusulkan ini ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, ternyata mereka oke. DPRD DKI Jakarta juga oke. Jadi, kami lanjutkan,” ujar KetuaAsosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan kepada Bisnis, Rabu (26/7/2017).
Menurut Stefanus, pihak Pasar Baru pun ternyata mempunyai ide serupa sehingga akhirnya diputuskan untuk berkolaborasi. Adapun tujuan utama dilakukannya pembenahan ini adalah untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman).
Dengan konsep penataan yang lebih baik diharapkan akan lebih banyak lagi wisman dan wisatawan dalam negeri yang mengunjungi daerah itu.
Seperti diketahui, Indonesia menargetkan 20 juta kunjungan wisman pada 2019. Tahun lalu, angkanya sudah lebih dari 12 juta kunjungan. Sementara itu, pada 2017 diharapkan jumlahnya dapat menyentuh 15 juta wisman.
Dia menerangkan kondisi Pasar Baru saat ini tidak terlalu menarik untuk dijadikan kawasan wisata unggulan, karena kondisinya tidak terlalu rapi dan konsistensi kualitas barang perlu ditingkatkan. Padahal, daerah itu disebut-sebut sebagai pusat perbelanjaan tertua di Jakarta.
Variasi kuliner yang ada di area tersebut juga tidak dikelola dengan baik dan kebersihannya kurang terjaga. APPBI memandang saat ini belum ada destinasi khusus untuk kuliner atau street food yang tertata dengan baik di Jakarta, seperti halnya di Malaysia, Singapura, atau Thailand.
“Konsepnya nanti akan ada tempat untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pedagang yang memang sudah berjualan di sana, area kuliner. Kami juga minta Badan Ekonomi Kreatif [Bekraf] untuk bantu menyediakan barang-barang yang unik,” tambah Stefanus.