Bisnis.com, JAKARTA — Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia menargetkan realisasi pembangunan kerjasama antar pengembang besar dan kecil dapat terealisasi sebesar 2.000 unit pada semester II/2017 ini.
Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata mengatakan pada tahap percontohan ini pihaknya sudah mengantongi komitmen dari empat pengembang besar yakni Lippo Group di Makasaar, Alam Sutera di Riau, Ciputra Group di Maja, Jambi, dan Potianak.
Tak hanya itu ada juga PT Jabebaka Tbk. di kawasan Tanjung Lesung dan Mororai dan PT Agung Podomoro Land di Sumatera Utara.
"Ini tahap uji coba, kesemua pengembang besar dan pengembang daerah kebanyakan masih mengurus hukum dan perizinannya, jadi tahun ini setidaknya yang sudah siap dibangun 25 hektare untuk sekitar 2.000an unit," katanya usai Halal Bi Halal REI, Senin (17/7/2017).
Eman, sapaan akrab Soelaeman menuturkan, adanya program kerjasama ini diharapkan dapat mendorong percepatan program startegis nasional sejuta rumah. Melalui divisi pengembangan kawasan, REI akan menjadi jembatan bertemunya dua kepentingan pengembang.
Selama ini, lanjutnya, persoalan utama pengembang kecil di daerah ekuitas dana permodalam dalam mengembangkan satu proyek. Sedangkan pengembang besa memiliki masalah kerap sulit untuk memasuki satu kawasan daerah yang terpencil.
Baca Juga
Untuk itu, dengan saling bekerjasama kedua pengembang akan saling mengisi kekurangan. Selanjutnya, REI akan meminta pemerintah daerah setempat maupun pusat untuk turut membangun infrastruktur pada kawasan yang akan dikembangkan pemukiman masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.