Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pulau Bakung Ditawarkan Jadi Pulau Karantina Sapi

Bupati Lingga Alias Wello berharap pemerintah dapat menetapkan Pulau Bakung, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, sebagai pulau karantina untuk tindakan karantina hewan terhadap ternak ruminasia indukan, ternak, atau produk hewan yang berasal dari zona bebas penyakit hewan menular.
Ilustrasi/Bisnis-Deliana Praditasari
Ilustrasi/Bisnis-Deliana Praditasari

Bisnis.com, JAKARTA - Bupati Lingga Alias Wello berharap pemerintah dapat menetapkan Pulau Bakung, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, sebagai pulau karantina untuk tindakan karantina hewan terhadap ternak ruminasia indukan, ternak, atau produk hewan yang berasal dari zona bebas penyakit hewan menular.

Apalagi, setelah Pemkab Lingga menggandeng tim ahli dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada untuk melakukan observasi terhadap pulau tersebut apakah layak menjadi pulau karantina. Dari hasil observasi itu menunjukkan Pulau Bekung layak ditetapkan sebagai pulau karantina sapi sebagaimana diamanahkan dalam Undang - Undang Nomor : 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

"Sebetulnya, sejumlah lembaga penelitian sudah pernah merekomendasikan pengembangan peternakan berbasis pulau karena katerbatasan lahan di daerah yang populasi penduduknya mulai padat. Tapi, belum banyak yang berani memulainya. Karena itu, saya mengajak fakultas perternakan UGM mendampingi kami untuk merealisasikannya," tuturnya dalam keterangan resmi.

Alias Wello menyebut Kabupaten Lingga terdiri dari 604 pulau kecil dan besar. Ada sekitar 506 pulau yang masih kosong dan sangat potensial dijadikan pulau karantina sapi, salah satunya Pulau Bakung di Desa Pasir Pajang, Kecamatan Senayang.

Dia berharap Pulau Bakung dengan luas sekitar 5.716 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 1.022 jiwa yang terkonsentrasi di kawasan pesisir pantai, dapat menjadi solusi atau model untuk mengantisipasi penyebaran penyakit pada hewan ternak impor, khususnya ternak sapi.

Dikonfirmasi Senin (17/7), Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia (SDM) Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada I Gede Suparta Budisatria menyampaikan, observasi dilakukan dengan melihat potensi sumber pakan dan kemungkinan daya tampung, kesuburan tanah, serta ada atau tidaknya sumber air.

Begitu pula, dari sisi topografi cukup baik karena pulaunya cukup landai dan tidak terlalu terjal. Meski demikian, Gede mengatakan untuk menyatakan suatu tempat layak sebagai karantina, masih banyak parameter yang harus dikaji dan diteliti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper