Bisnis.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) melipatgandakan stok pupuk untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk bersubsidi di daerah.
Stok pupuk disyaratkan dapat mencukupi kebutuhan selama dua pekan mendatang. Namun, Pupuk Indonesia mencukupi stok pupuk untuk kebutuhan dua hingga empat pekan mendatang.
Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana memastikan, ketersediaan stok pupuk di daerah selalu di atas ambang kebutuhan untuk mencegah kekurangan.
Hingga semester I 2017, PT Pupuk Indonesia mencatat distribusi pupuk di seluruh Indonesia sudah mencapai 46%. Dia merinci diantaranya Urea sebesar 1,283 juta ton, SP36 sebesar 357.668 ton, Za sebesar 127.229 ton, NPK sebesar 150.964 ton, Organik sebesar 56.967 ton. Ini menjawab terkait informasi yang beredar soal kelangkaan pupuk bersubsidi.
Wijaya mengatakan Pupuk Indonesia mendukung penuh upaya pembenahan proses distribusi pupuk bersubsidi. Apalagi, komitmen Pupuk Indonesia menjaga pendistribusian pupuk secara merata ke seluruh Indonesia. Dalam pendistribusian pupuk bersubdidi, Pupuk Indonesia memperhatikan prinsip tepat jumlah, jenis, harga, waktu, dan mutu.
"Ultimate goalnya agar para petani tidak kekurangan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan produktivitas pertanian yang berujung pada ketahanan dan kedaulatan pangan nasional," tuturnya melalui keterangan resmi kepada Bisnis, Sabtu (15/7).
Secara regulasi, penghitungan alokasi pupuk bersubsidi dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok yang dilakukan secara berjenjang agar memperoleh jumlah yang tepat.