Bisnis.com, JAKARTA- Pasar pada minggu ini tengah menunggu rilis data indeks kepercayaan konsumen (consumer confidence index) yang akan dirilis besok, Selasa (11/7/2017).
“Consumer confidence index Indonesia ditunggu Selasa, diperkirakan turun tipis,” kata Rangga Cipta, Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya yang diterima sore ini, Senin (11/7/2017).
Bloomberg menyebutkan Badan Pusat Statistik akan merilis Bank Indonesia Consumer Confidence Index pada Selasa (11/7/2017).
Indeks pada Mei, seperti dikutip Bloomberg, menunjukkan angka 125,9. Naik dibandingkan kondisi Mei yang berada di angka 123,7. Pada Maret, indeks lebih rendah lagi, yaitu di angka 121,5.
Sementara itu, pada rilis Juni 2017, indeks kepercayaan konsumen di Indonesia mengalahkan China berdasarkan survei dari Credit Suisse Emerging Consumer Scorecard (Bisnis.com, 16 Juni 2017).
Indonesia bergerak menuju posisi kedua dalam Kartu Skor Kepercayaan Konsumen Credit Suisse, mengungguli China, menunjukkan momentum pendapatan terbaik di antara negaranegara yang disurvei.
Dengan nilai rata-rata 49%, Indonesia mencatatkan kenaikan year-onyear dari 39%. Kartu skor Credit Suisse Emerging Consumer mengukur sentimen konsumen dengan mengacu kepada ekspektasi jangka menengah seputar lima faktor: keuangan pribadi, inflasi, tren pendapatan rumah tangga, keinginan untuk belanja, dan riwayat pendapatan.
Kepercayaan konsumen di sejumlah negara berkembang terbesar telah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan prospek ekonomi global yang lebih cerah, meningkatnya pasar modal domestik dan menurunnya tekanan di negara-negara yang sensitif terhadap harga komoditas.
Berdasarkan Emerging Consumer Survey ketujuh yang diterbitkan secara tahunan oleh Credit Suisse. Negara-negara berkembang di Asia, yaitu India, Indonesia dan China, menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen tertinggi.
Di tahun ketujuhnya, survei CSRI menyajikan analisis granular berdasarkan profil, suasana hati dan perilaku konsumen di delapan negara berkembang terbesar yaitu Brazil, China, India, Indonesia, Meksiko, Rusia, Afrika Selatan, dan Turki. Negara-negara ini, memiliki total populasi yang mencapai 4 miliar orang dan total konsumsi tahunan senilai US$9,4 triliun, yang berarti analisis dari kebiasaan konsumsi di negara-negara ini dapat menghasilkan pola-pola investasi yang berharga.
Survei tersebut mewakili kolaborasi berkelanjutan antara firma riset pasar global, Nielsen, yang telah melakukan hampir 14.000 wawancara tatap muka di negaranegara berkembang ini atas nama Credit Suisse. Walaupun tingkat kepercayaan konsumen di kedelapan negara tersebut meningkat, berdasarkan laporan ini, terdapat perbedaan yang tajam di antara para konsumen paling optimistik yang tinggal di negara-negara Asia dengan konsumen yang berada Turki dan Meksiko di mana faktor-faktor geopolitik telah menyebabkan merosotnya kepercayaan.