Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suasana salah satu mal. Mal tidak terpengaruh banyaknya bisnis online di Indoneisa.
Suasana salah satu mal. Mal tidak terpengaruh banyaknya bisnis online di Indoneisa.

JAKARTA-- Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) optimistis keberadaan ruang ritel berupa mal atau pusat perbelanjaan masih akan tetap eksis di tengah serbuan transaksi perdagangan daring atau bisnis online.

Ketua DPD APPBI DKI Jakarta Ellen Hidayat menyatakan industri ritel tetap prospektif karena Indonesia memiliki budaya kekeluargaan, nerkumpul dan pertemuan yang tidak dapat diwakilkan oleh ponsel pintar.  

Namun, memang ada pergeseran konsep dari para pengelola pusat perbelanjaan yang memperbanyak ruang ritel untuk tenan produk makanan dan minuman.

“Sekitar 30% pusat perbelanjaan mengalihkan konsepnya untuk tenan makanan dan minuman dari yang sebelumnya ramai dengan kehadiran produk baju atau fesyen,” ujarnya belum lama ini.

Dia mengemukakan maraknya toko daring yang menjual produk fesyen melalui aplikasi telepon pintar memang menyebabkan penurunan transaksi di ruang ritel 25%.  Namun, kunjungan konsumen ke pusat belanja dan mal tetap stabil tumbuh pada kisaran 15%.

Dia mengimbau bagi pemilik mal agar terus berinovasi menciptakan terobosan ruangan di malnya agar konsumen dan pengunjung memperoleh pengalaman baru.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut tren perdagangan daring harus dibarengi dengan tumbuhnya ruang-ruang ritel yang menarik masyarakat untuk berkunjung. Untuk itu, dibutuhkan inovasi anak bangsa untuk mendesain ritel sehingga selalu ingin dikunjungi.

Salah satu upaya menjaga sabilitas ruang ritel diakui Stefanus Ridwan, Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk. dengan melakukan perbaikan dan pembangunan mal baru yang akan banyak mengakomodir kebutuhan masyarakat untuk melakukan pertemuan dan berwisata kuliner.

Pada semester II/2017 ini, selain melakukan pembukaan Tunjungan Plaza 6, perusahaan juga berencana melakukan renovasi Blok M Plaza. Hal ini terjadi seiring dengan kebijakan perusahaan untuk memperpendek jangka waktu sewa maksimal 2 tahun saja. 

"Kami juga berhasil memperkenalkan konsep food society di Kota Kasablanka yang sangat disenangi pengunjung, konsep-konsep itu yang akan kami tiru ke mal lainnya," tuturnya.

Sementara itu, Stefanus menyebut bersama anggota asosiasi ritel di seluruh Indonesia juga tengah melakukan upaya pembelajaran model mal yang paling tepat untuk direalisasikan di Indonesia saat ini.

Saat ini Pakuwon tercatat sudah memiliki delapan mal tersebar di Jakarta dan Surabaya. Beberapa diantaranya yaitu Kota Kasablanka, Gandaria City, Tunjungan Plaza, Pakuwon City Mall, Royal Plaza, dan Blok M Plaza.

Selain tingkat kunjungan yang tak pernah sepi, mal perdagangan dalam ITC grup juga mencatat bahwa tingkat keterisian tenan masih terjaga stabil di kisaran 90%. Christine N Tanjungan, ITC Division Head mengaku selama lebaran ini, ITC Group berhasil meraup transaksi sebesar Rp1,6 triliun dari program belanja ITC Shopping Festival (ISF) yang dilaksanakan selama enam bulan.

Dia mengatakan di tengah situasi perekonomian yang belum terlalu baik, dan ditambah persaingan antar pusat belanja, hasil yang dicapai dalam program ini cukup memuaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper