Bisnis.com, JAKARTA— Pelaku usaha ritel siap bertemu dengan Kementerian Perdagangan untuk membahas bisnis minimarket dan convenience store terkait tutupnya 7-Eleven di Indonesia.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan pihaknya masih belum mengetahui kapan pertemuan itu bakal dilakukan. Pasalnya, belum ada pembicaraan formal dengan Kemendag untuk menetapkan jadwal.
Tutum menerangkan kehadiran minimarket dan convenience store sangat penting bagi masyarakat karena menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, format ritel modern ini diyakini bakal terus bertumbuh.
Seperti diketahui Mendag Enggartiasto Lukita baru-baru ini menyatakan pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan manajemen Sevel dan Aprindo. Di Indonesia, jaringan convenience store itu dikelola oleh PT Modern Putra Indonesia yang merupakan anak usaha PT Modern Internasional Tbk. (MDRN).
Menurut Enggar, tutupnya Sevel murni akibat penilaian bisnis. Oleh karena itu, pertemuan dengan manajemen Sevel dan Aprindo bakal dilakukan untuk mendengarkan proses bisnis serta evaluasi dari pihak-pihak terkait.
Sampai saat ini, sebut dia, belum ada permintaan dari pelaku usaha terkait revisi aturan minimarket.
Seperti diketahui minimarket menjual berbagai keperluan harian rumah tangga, dan menjadi skala terkecil dari toko modern. Sementara itu convenience store tampilannya mirip minimarket, tapi produk yang dijual utamanya makanan ringan,minuman kemasan, dan makanan cepat saji.