Bisnis.com, JAKARTA — Produsen aluminium pelat merah PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mengejar peningkatan kapasitas produksi dengan membangun klaster industri aluminium di Tanah Kuning, Kalimantan Utara dan ekspansi pabrik di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
“Dengan begitu, kapasitas produksi kita bisa meningkat jadi 500 ribu ton setahun,” ujar Dirut Inalum, Winardi usai menghadiri open house di kediaman Menteri BUMN, Minggu (25/6/2017).
Kapasitas terpasang Inalum mencapai 260 ribu ton aluminium per tahun. Menurutnya, utilisasi pabrikan belum mencapai tingkat maksimum, yaitu pada kisaran 240 ribu ton per tahun lantaran adanya tren enaikan tarif listrik.
Hal itu menyulitkan pabrikan untuk mengoperasikan pabrik pada kapasitas maksimum. “Karena komponen biaya terbesar bagi kita itu berasal dari biaya listrik.”
Winardi menyatakan pembangunan klaster aluminium di Tanah Kuning memungkinkan penurunan biaya operasional bagi perseroan. Sebab daerah itu bakal memiliki pembangkit tenaga air dengan kapasitas yang cukup besar.
“Harga listriknya bisa berbeda jauh, kisaran yang kita mau di angka US$0,0025 per KWH,” ujar dia. Pembangunan klaster aluminium di Tanah Kuning, Kaltara dan ekspansi pabrik di Kuala Tanjung ditargetkan rampung pada 2025.
Inalum kini mulai memproduksi produk aluminium hilir jenis alloy dan billet. Perseroan baru saja mengoperasikan fasilitas pengolahan aluminium hilir pada pekan lalu. Produk produk hilir itu diproyeksikan untuk diserap pabrikan otomotif.