Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 19 JUNI: Akses Informasi Keuangan Gandeng Singapura Hingga Subsidi Listrik Bisa Naik Rp11 Triliun

Sejumlah berita yang layak menjadi perhatian pasar menjadi sorotan beberapa media massa hari ini, Jumat (19/6/2017), antara lain mengenai rencana pemerintah menggandeng Singapura untuk akses informasi keuangan serta subsidi listrik yang dapat naik Rp11 triliun.
Pembangkit listrik/Antara
Pembangkit listrik/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita yang layak menjadi perhatian pasar menjadi sorotan beberapa media massa hari ini, Jumat (19/6/2017), antara lain mengenai rencana pemerintah menggandeng Singapura untuk akses informasi keuangan serta subsidi listrik yang dapat naik Rp11 triliun.

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Akses Informasi Keuangan. Setelah bekerja sama dengan Inland Revenue Department Hong Kong, kini giliran Indonesia mengarahkan fokusnya untuk menjalin kerja kerja sama Automatic Exchange of Information atau AeoI dengan Singapura. (Bisnis Indonesia)

Subsidi Listrik. Subsidi Listrik boleh dibilang akan menjadi bandul pemberat baru bagi anggaran negara, setelah terlepas dari sibusidi bahan bakan minyak (BBM). Lihat saja, tahun depan alokasi anggaran subsidi listrik bisa mencapai Rp56,77 triliun, naik sekitar Rp11 triliun dari subsidi listrik tahun ini. (Kontan)

Paket Kebijakan Ekonomi XV. Kendati paket kebijakan ekonomi sudah dijalankan, sejumlah regulasi masih dalam tahap finalisasi, satu di antaranya adalah aturan mengenai penurunan bea masuk galangan kapal. (Bisnis Indonesia)

Target Penerimaan APBNP 2017. Kementerian Keuangan memberi sinyal menurunkan target penerimaan negara dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2017. Draft perubahan akan dibawa ke DPR pada Juli mendatang. (Kontan)

Penurunan Harga Komoditas. Bank Dunia memproyeksikan, harga komoditas Indonesia di tahun depan akan mengalami tren penurunan. Meski di sepanjang tahun ini harga komoditas diperkirakan masih cukup tinggi, namun penurunan harga di tahun depan tidak bisa dihindari. Hal itu terjadi sebagai dampak dari pelemahan harga batubara. (Kontan)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper