Bisnis.com, JAKARTA-Pemerintah menargetkan 40% dari total target Kredit Usaha Rakyat senilai Rp115 triliun di tahun ini untuk sektor produksi.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasutiona mengatakan hal ini dimaksudkan agar ada pemerataan dalam subsidi kredit pemerintah.
"KUR itu tahun ini targetnya Rp115 triliun. Kalau tahun lalu hanya 23% untuk produksi kita telah menetapkan tahun ini naik jadi 40%, intinya sektor perdagangan jangan banyak-banyak kreditnya," kata Darmin dalam rapat anggaran di DPR, Rabu (14/6).
Terkait target penyaluran KUR 40% untuk sektor produksi, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian memanggil bank-bank plat merah alias bank BUMN untuk melakukan evaluasi penyaluran KUR yang sudah berjalan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi mengatakan dalam evaluasi tersebut Pemerintah meminta agar Perbankan menyediakan 40% dari total target KUR untuk sektor produksi seperti pertanian dan perikanan.
“Ini tadi nggak rakor, hanya kongkow saja, pak Darmin [Nasution] cuma mau ngobrol bagaimana untuk mendapatkan penyaluran KUR supaya yang [sektor] produktif mendapat 40% [dari total KUR],” ujar Tardi.
Dalam hal itu, Tardi mengatakan jika Bank Mandiri memiliki strategi tersendiri dalam meraih penyaluran 40% untuk sektor produktif.
“Strateginya satu, value chain kerjasama dengan perusahaan yang besar supaya bersedia menjadi offtaker [pembeli hasil petani] dan advicer, kan di sektor produktif yang paling susah itu kan pasar, kalau ada offtakernya aman,”tutur Tardi.
Terkait KUR, Tardi mengatakan target penyaluran KUR Bank Mandiri di tahun ini adalah senilai Rp13 triliun.
“KUR targetnya Rp13 triliun. Sampai Mei yang sudah tersalurkan Rp4,75 triliun, yang sektor produktif seperti pertanian perikanan dan industri pengolahan sudah tersalur 42% [dari Rp4,75],” tutur Tardi.
Sementara Bank Mandiri sudah menyalurkan Rp4,75%, Bank BNI baru menyalurkan sekitar 25% dari total target.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budiharto mengatakan target penyaluran KUR Bank BNI di tahun ini senilai Rp12 triliun.
Kendati hingga saat ini, Catur mengatakan jika KUR yang telah tersalurkan baru senilai Rp2,5 triliun dimana nilai tersebut merupakan total KUR untuk sektor produksi dan perdagangan.