Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usaha Hulu Migas, SKK Migas Gandeng BMKG

SKK Migas merangkul BMKG terkait dengan penyediaan, pemanfaataan, pengembangan data, dan informasi MKG dalam pengelolaan usaha hulu migas.
Ilustrasi: Kilang minyak di Lapangan Banyu Urip Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur/Bloomberg-Dimas Ardian
Ilustrasi: Kilang minyak di Lapangan Banyu Urip Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur/Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merangkul Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait dengan penyediaan, pemanfaataan, pengembangan data, dan informasi MKG dalam pengelolaan usaha hulu migas.

Nota kesepahaman (MoU) tersebut ditandatangani Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Kepala BKMG Andi Eka Sakya di kantor SKK Migas di Jakarta pada Rabu (31/5/2017).

Amien menjelaskan dalam industri hulu migas diperlukan informasimeteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG) yang reliable dan efisien agar kegiatan dapat berjalan dengan aman dan tepat waktu. Sebagai lembaga pemerintah non-departemen (LPND), BMKG memiliki kompetensi untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurutnya, banyak data layanan jasa BMKG yang dapat dimanfaatkan oleh SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) untuk mendukung kegiatan hulu migas, antara lain lifting, produksi, pengeboran, dan proyek-proyek khususnya di lepas pantai.

Layanan jasa BMKG tersebut antara lain observasi cuaca seperti intensitas curah hujan, kecepatan dan arah angin baik di darat maupun di laut, tinggi gelombang laut, pasang surut, kecepatan arus bawah air laut; data geofisika dan bencana alam seperti informasi kegempaan dan potensi tsunami; early hazard warning system terkait adanya tumpahan minyak (oil spill); serta bahaya asap kebakaran hutan.

Di sisi lain, BMKG dapat memanfaatkan fasilitas migas yang berada di lepas pantai (offshore) baik di anjungan, kapal Floating Production Storage Offloading (FPSO) maupun Floating Storage Offloading(FSO) untuk menempatkan peralatan/sensor sehingga tingkat keakuratan data, khususnya perkiraan cuaca bisa lebih akurat.

Selain itu, pelibatan BMKG sebagai bentuk pemberdayaan kapasitas nasional. “Ke depannya, tidak ada lagi kerja sama atau kontrak kerja dengan pihak lain terkait pelayanan jasa MKG di kegiatan survei, pengeboran, proyek, maupun operasional,” kata Amien.

Setelah penandatangan nota kesepahaman dengan SKK Migas, BMKG langsung menandatangani perjanjian kerja sama dengan Husky CNOOC Madura Limited (HCML), sebagai operator wilayah kerja Madura Strait, dan ENI, sebagai operator wilayah kerja Muara Bakau terkait penyediaan layanan informasi di bidang meteorologi maritim.

Amien berharap dengan adanya nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama tersebut dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi SKK Migas, Kontraktor KKS, dan BMKG sesuai dengan kewenangan masing-masing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper