Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi China Diarahkan ke Kawasan Ekonomi Khusus

Pemerintah mendorong realisasi investasi bagian dari One Belt One Road masuk ke dalam kawasan ekonomi khusus.
Ilustrasi Kawasan Industri/JIBI
Ilustrasi Kawasan Industri/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mendorong realisasi investasi bagian dari One Belt One Road masuk ke dalam kawasan ekonomi khusus.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyatakan pemerintah hanya perlu memastikan kesiapan infrastruktur pada KEK yang telah berdiri.

Pemerintah sudah menetapkan dua kawasan ekonomi khusus dari ketiga daerah itu, yaitu KEK Sei Mangkei di Sumatra Utara dan KEK Bitung di Sulawesi Utara. Sementara itu, Kalimantan Utara masih belum memiliki kawasan ekonomi khusus. KEK Bitung merupakan pusat industri manufaktur pengolahan perikanan dan farmasi. KEK Sei Mangkei adalah pusat industri petrokimia.

“Tadi kami usulkan supaya investasinya disalurkan ke kawasan ekonomi khusus. Tinggal menyiapkan berbagai kesiapan kawasan ekonomi khusus di ketiga daerah itu saja, sekarang baru Bitung yang sudah siap,” ujar Oke usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Senin (29/5/2017).

Pemerintah memastikan seluruh komitmen investasi tidak disertai dengan penarikan utang bilateral. “Seluruhnya kan business to business, jadi yang ditarik dari sana itu investasi, bukan pinjaman. Maka posisi negara hanya memfasilitasi kemudahan proses investasinya,” ujar dia.

Oke menyatakan investor mendapat berbagai kemudahan perizinan dan insentif fiskal bila menanamkan modalnya di KEK. Berbagai kemudahan itu mulai dari kemudahan pembebasan lahan, diskon pajak penghasilan badan, pembebasan pengenaan bea masuk dan bea keluar, pengurangan pajak pertambahan nilai, dan pajak penjualan atas barang mewah. “Kalau di kawasan ekonomi khusus, perizinannya jauh lebih mudah.”

Dia berpendapat ambisi China meningkatkan konektifitas berdampak sangat signifikan terhadap iklim perdagangan domestik. “Jadi keuntungannya bukan hanya dari investasi yang masuk, tapi juga peningkatan konektivitas untuk perdagangan kita.”

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan inisiasi China mengembangkan konsep One Belt One Road sejalan dengan fokus pembangunan Indonesia mendorong investasi ke luar Jawa. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper