Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PJB Akan Bangun PLTS di Cirata

PT Pembangkitan Jawa-Bali bakal membangun pembangkit listrik baru di waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat.
Ilustrasi/bisnis.com
Ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA - PT Pembangkitan Jawa-Bali bakal membangun pembangkit listrik baru di waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat.

Direktur Utama  PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan pembangkit listrik tersebut merupakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dibangun di atas waduk Cirata.

"Saat ini kami sedang inisiasi dengan perusahaan Uni Emirat Arab untuk membangun PLTS tersebut," ujarnya di Surabaya, Senin (22/5/2017).

Iwan menuturkan PLTS tersebut nantinya diharapkan memiliki kapasitas sebesar 200 megawatt dan didistribusikan tenaga listriknya di sistem Jawa-Bali. Tarif listrik dari PLTS ini juga bakal berkisar di harga Rp6 hingga Rp7 per kwh.

Namun, terkait nilai investasi pembangunan PLTS di Cirata ini, Iwan masih enggan menyebutkan. "Investasinya saya lupa," katanya.

PJB sebelumnya telah mengelola pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Waduk Cirata yang memiliki kapasitas sekitar 1.008 megawatt. PLTA ini terdiri dari 8 unit generator yang masing-masing berkapasitas 126 MW.

Adapun, saat ini perseroan memiliki aset berupa pembangkit dengan kapasitas 7.000 MW dan mengelola pembangkit listrik dengan kapasitas 14.000 MW. PJB berupaya meningkatkan kapasitas listrik, baik yang menjadi aset maupun yang dikelola, menjadi dua kali lipat pada 2021 dari kapasitas saat ini.

“Harapannya bisa double capacity dalam lima tahun mendatang, yang aset bisa menjadi 14.000 MW dan yang dikelola menjadi 28.000 MW,” ujar Iwan.

Untuk mencapai target tersebut, saat ini PJB tengah melaksanakan beberapa proyek pembangunan pembangkit listrik, seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap dengan kapasitas 1.000 MW, PLTU Jawa 7 dengan kapasitas sekitar 2.000 MW, dan beberapa proyek lainnya.

“Pada 2019 ada penambahan kapasitas listrik dari pembangunan sekitar 2.500 MW, 2020 sekitar 3.000 MW atau 4.000 MW, dan 2021 sekitar 2.000 MW sampai 2.500 MW,” kata Iwan memerinci.

Dari segi investasi, anak usaha dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini, mengandalkan hasil penjualan tenaga listrik dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri maupun luar negeri. Iwan menyebutkan perusahaan memiliki piutang kurang lebih Rp18 triliun dari penyimpanan komponen A oleh PLN.

Sedangkan dari perbankan, PJB mendapatkan pinjaman dari China Development Bank dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. untuk pembangunan PLTU Cilacap senilai masing-masing US$1 miliar dan US$300 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper