Bisnis.com, JAKARTA - Terus bertumbuhnya konsumen kelas menengah di Indonesia yang mendewakan kualitas menjadi daya tarik tersendiri bagi merk franchise dunia, khususnya yang memproduksi makanan sehat seperti susu yogurt.
Ardantya Syahreza, Presiden Direktur K-Food Indonesia, mengatakan dengan tumbuhnya populasi konsumen segmen menengah menjadi 134 juta orang di seluruh Indonesia menandakan bahwa kalangan ini semakin memiliki daya beli tinggi dalam memenuhi kebutuhan gaya hidup mereka.
“Kalangan menengah yang terus bertumbuh ini mulai memiliki gaya hidup makan di restoran dan mencari dessert seperti yogurt beku yang berkualitas karena mereka makin menyadari bahwa yogurt lebih rendah lemak,” paparnya dalam rilis yang diterima pada Kamis (18/5/2017).
Dia menambahkan pertumbuhan bisnis yogurt beku mencapai sekitar 15% setiap tahunnya. Dia mencontohkan konsumsi yogurt yang terus bertumbuh bisa dilihat dari laba yang dicapai pada 2011 sebesar Rp255 miliar dan meningkat menjadi Rp324 miliar setahun berikutnya.
Atas dasar itulah, pihaknya berani mengambil peran sebagai master franchisor yohurt Sour Sally Mini, merk youghurt beku yang kemudian menjadi brand leader di kategori tersebut di Indonesia karena telah menguasai 70 -75% dari pasar.
“Ini akan menjadi modal bagi kita untuk memanfaatkan dominasi pasar ini untuk market extention ke Sour Sally Mini,” ungkapnya.
Dia mengatakan ada banyak upaya yang dilakukan oleh pihaknya untuk terus menguasai pasar makanan sehat ini seperti mengampanyekan keunggulan merk beserta kualitasnya untuk membangun kesadaran akan merk, serta melakukan promosi seperti berpartisipasi dalam International Franchise Expo (IFRA) 19-21 Mei 2017 di Hall A , Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
“Dengan semakin tingginya tren untuk hidup sehat, pilihan yogurt akan berpotensi berkembang. Frozen yogurt akan jauh lebih diminati daripada ice cream biasa. Tinggal bagaimana kita menyosialisasikannya kepada masyarakat,” ujarnya.