Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan British Petroelum Beureu Ltd dijadwalkan meneken kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) pada pekan ini untuk pasokan gas proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1.
BP merupakan pemasok gas utama untuk PLTGU Jawa 1. Gas diperoleh dari produksi Tangguh Train 3 yang saat ini siap memasuki tahapan konstruksi. Untuk harga gas ditetapkan sebesar 11,2% dari ICP + US$0,4/MMBTU. Harga gas diklaim sebagai harga termurah yang didapatkan untuk keperluan pembangkit listrik.
Direktur Perencanaan Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Nicke Widyawati mengatakan harga jual gas tersebut adalah harga yang paling murah. Dalam kontrak akan mencantumkan optimalisasi dari segi transportasi.
"Mungkin, [teken kontrak] hari Rabu ini [17/5]. Kita beli LNG. Kita cari yang paling optimal dari sisi transportasi. Nanti [saat teken kontrak] akan disampaikan berapa pasokan gasnya," kata Nicke menjawab Bisnis pada Selasa (16/5/2017).
Menurutnya, harga yang dipilih memang yang paling rendah. Adapun, harga yang dipilih ditetapkan mengikuti harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP). Dia menyebut, bila dibandingkan, harga gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) yang didapat merupakan harga terendah sebesar 11,2% dari ICP dengan tambahan US$0,4.
Pembandingnya, harga tersebut lebih rendah dari 11,5% dari ICP mengacu pada Peraturan Menteri No.11/2017. Harga itu pun lebih rendah bila dibandingkan dengan harga di Nusantara Regas sebesar, 11,25% dari ICP ditambah US$0,7.
Sementara, pembangkit berkapasitas 1.760 mega watt (MW) ini telah mendapat persetujuan Menteri ESDM untuk alokasi gasnya. Alokasi gas, didapat dari Kilang Tangguh Train III yang dioperatori BP dengan volume 16 kargo dan dapat ditambah hingga 22 kargo dengan kontrak 20 tahun yang mulai mengalir pada 2020.
PLTGU Jawa 1 merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar yang akan dibangun di Indonesia dengan kapasitas 1.760 MW dan akan dibangun oleh konsorsium PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation.
Konsorsium yang dipimpin Pertamina berhasil memenangi dan menandatangani PPA proyek IPP PLTGU Jawa -1 dengan nilai sekitar US$ 1,8 miliar.
PLTGU Jawa 1 adalah proyek pembangkit listrik berbasis gas pertama di Asia dan terbesar di Asia Tenggara yang mengintegrasikan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) dengan PLTGU Combined Cycle Gas Turbine (CCGT). PLTGU Jawa 1 akan dibangun di Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sekitar 60 km arah timur Jakarta.