Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I menyebutkan operasional penerbangan di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Sabtu (14/5/2017) tetap berjalan normal, meski terdapat aksi unjuk rasa dari sekelompok organisasi masyarakat.
Israwadi, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I mengatakan aksi unjuk rasa di bandara tersebut berlangsung sejak pukul 09.00 WITA. Kemudian, pada pukul 17.15 WITA, kondisi bandara telah kembali kondusif, dan orasi massa sudah berakhir.
“Secara umum operasional Sam Ratulangi berjalan normal, dan tidak terganggu orasi massa. Tercatat, tujuh penerbangan keberangkatan mengalami keterlambatan, namun itu dikarenakan kedatangan pesawat,” katanya, Minggu (14/5/2017).
Israwadi menjelaskan orasi dari organisasi masyarakat itu sebelumnya menolak kedatangan Front Pembela Islam (FPI). Namun, orasi lantas beralih menjadi penolakan terhadap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Akibat orasi tersebut, kepadatan dan kemacetan lalu lintas terjadi di sekitar area bandara. Situasi juga sempat memanas saat massa mencoba menerobos masuk melalui terminal kedatangan.
“Tidak ada kerusakan fasilitas bandara, hanya railing yang terlepas serta pintu otomatis yang dilepas untuk menghindari bentrokan dengan massa yang masuk dengan menggunakan baju adat Minahasa, lengkap dengan pedangnya,” tuturnya.
Massa juga sempat memasuki area service road bandara. Namun, koordinasi dan kesigapan personel Avsec, Polda, Brimob, dan TNI AU membuat massa berhasil dihalau keluar sehingga area service road kembali tertib dan steril.
Seiring banyaknya jumlah massa, AP I mengambil langkah untuk memperketat keamanan penumpang pada Screening Check Point (SCP) dengan memberlakukan SCP buka tutup yang didampingi oleh personel Kepolisian dan anggota Brimob.
“Pada pukul 17.15 WITA, Wakil Ketua DPR dan rombongan telah kembali ke Jakarta. Proses pembersihan sudah selesai dan fasilitas bandara telah beroperasi normal. Kerusakan di area bandara juga tidak mengganggu safety dan security,” ujar Israwadi.
Israwadi menyesalkan adanya aksi unjuk rasa di Bandara Sam Ratulangi tersebut. Menurutnya, bandara tidak boleh menjadi tempat untuk aksi unjuk rasa. Hal itu juga tertuang dalam UU Penerbangan.
AP I juga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para pengguna jasa bandara atas ketidaknyamanannya akibat aksi massa tersebut. AP I berkomitmen terus menjaga keselamatan dan keamanan bandara sesuai standar dan prosedur yang berlaku.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan aparat keamanan harus bertindak tegas terhadap sekolompok masyarakat yang melakukan unjuk rasa di Bandara Sam Ratulangi.
“Bandara Sam Ratulangi harus segera diamankan, aparat harus segera bertindak tegas,” katanya.
Akibat kejadian tersebut, Menhub akan melakukan evaluasi terhadap keamanan bandara. Kemudian, Menhub juga akan melakukan rapat koordinasi guna mengantisipasi langkah selanjutnya dalam pengamanan bandara.
Selain itu, Menhub akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menjaga keamanan dan sterilisasi bandara. Menurutnya, keamanan dan keselamatan penerbangan di bandara harus benar-benar terjaga.
