Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Regulasi Hambat Pembangunan Rusun

Regulasi masih menjadi hambatan pengembang untuk membangun rumah susun (rusun) di daerah.
Suasana kompleks Rumah Susun Tambora, Jakarta, Jumat (17/2)./Antara-Rivan Awal Lingga
Suasana kompleks Rumah Susun Tambora, Jakarta, Jumat (17/2)./Antara-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA—Regulasi masih menjadi hambatan pengembang untuk membangun rumah susun (rusun) di daerah.

Muhammad Nawir, Direktur Pemasaran Perum Perumnas, mengatakan perusahaan akan lebih fokus pada pengembangan Rusun di tiap daerah. Sayangnya, seringkali pembangunan terganjal pada regulasi yang belum dibuat.

Padahal, lanjutnya, pengembangan hunian ke atas adalah satu keniscayaan. Apalagi di daerah perkotaan lahan yang kian sempit sehingga membuat harga rumah tapak menjadi makin mahal.

“Kami butuh tiap daerah memiliki kejelasan regulasi tentang rusun sehingga di dalamnya dapat dengan jelas mengatur ketentuan teknis, seperti misalnya ketetapan harga yang selama ini menjadi acuan pengembang,” katanya belum lama ini.

Menurut Nawir, sejak 2013 pemerintah tidak lagi mengatur acuan harga rusun. Hal itu berbeda dengan ketentuan harga rumah tapak bersubsidi yang dipastikan naik 5% setiap lima tahun.

Sementara itu, Noer Soetrisno Ketua Umum Masyarakat Peduli Perumahan dan Permukiman Indonesia (MP3I) mengatakan pentingnya Perda Rusun untuk menjamin akselerasi penghunian rumah susun dalam konteks yang tearah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper