Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) menyebutkan perikanan budidaya bisa menyumbang sekitar Rp2.000 triliun per tahun terhadap produk domestik nasional atau setara APBN 2017 jika digarap dengan baik.
Ketua Umum AP51 Budhi Wibowo mengatakan angka itu sesuai potensi produksi perikanan budidaya yang dapat mencapai 100 juta ton per tahun jika usaha perikanan budidaya di perairan laut (marikultur) seluas 24 juta hektare, di perairan payau (tambak) seluas 3 juta ha, dan di perairan tawar (sungai, danau, waduk, saluran irigasi, kolam air tawar, dan minapadi) 3 juta ha, dikembangkan.
“Dengan panjang garis pantai sekitar 99.000 km atau terpanjang di dunia, potensinya sangat luar biasa,” katanya saat dihubungi, Kamis (4/5/2017).
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto setuju jika perikanan tangkap sudah saatnya digeser oleh perikanan budidaya.
“Karena masih ada potensi budidaya 90%. Sekarang belum optimal,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo dalam Rakornas Bidang Kemaritiman di Jakarta hari ini mengemukakan Indonesia belum fokus menggarap sektor kelautan dan perikanan yang memiliki nilai hingga US$1,33 triliun atau Rp19.000 triliun.
Dengan potensi sebesar itu, Kepala Negara berharap minimal 10% dari potensi itu bisa digarap dengan mengusahakan aktivitas yang lebih bernilai tambah ketimbang perikanan tangkap, misalnya budidaya perairan laut (marikultur).