Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gas PLTGU Jawa I Telah Disepakati

Harga gas dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Jawa I telah disepakati dan perjanjian jual beli gas (PJBG) segera diteken dalam waktu dekat.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Harga gas dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Jawa I telah disepakati dan perjanjian jual beli gas (PJBG) segera diteken dalam waktu dekat.

Direktur Pengadaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Supangkat Iwan Santoso mengatakan kesepakatan harga telah tercapai antara pengembang dengan produsen gas.

Seperti diketahui, konsorsium pemenang lelang, PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation pada akhir Januari 2017 telah menandatangani perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) PLTGU Jawa I setelah mundur selama tiga bulan dari waktu yang ditentukan. Sementara itu, PPA yang diteken baru efektif dua pekan setelah PJBG ditandatangani.

"Sudah deal, tinggal nunggu waktunya aja tanda tangan," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Menurutnya, harga yang dipilih memang yang paling rendah. Adapun, harga yang dipilih ditetapkan mengikuti harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP). Dia menyebut, bila dibandingkan, harga gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) yang didapat merupakan harga terendah sebesar 11,2% dari ICP dengan tambahan US$0,4. Pembandingnya, dia menyebut harga tersebut lebih rendah dari 11,5% dari ICP mengacu pada Peraturan Menteri No.11/2017. Harga itu pun lebih rendah bila dibandingkan dengan harga di Nusantara Regas sebesar, 11,25% dari ICP ditambah US$0,7.

Sementara itu, pembangkit berkapasitas 1.760 mega watt (MW) ini telah mendapat persetujuan Menteri ESDM untuk alokasi gasnya. Alokasi gas, didapat dari Kilang Tangguh Train III yang dioperatori BP dengan volume 16 kargo dan dapat ditambah hingga 22 kargo dengan kontrak 20 tahun yang mulai mengalir pada 2020. "Yang paling murah memang yang ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper