Bisnis.com, GORONTALO - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Senin (1/5/2017) melakukan tinjauan ke Bendung Randangan di Kabupaten Pohuwatu.
Dalam peninjauan ke bendungan yang jarak tempuhnya sekitar 5 jam dari kota Gorontalo, Menteri yang piawi menggebuk drum dan gemar menyanyi ini, juga melakukan inspeksi di sejumlah titik seusai kunjungannya ke bendung Randangan.
Di saluran irigasi, Basoeki melihat ada tumpukan sampah kayu yang berada di saluran air dengan lebar sekitar 1,5 meter itu. Dia lalu meminta stafnya untuk membersihkan sampah kayu tersebut agar air dapat mengalir.
"Ini lihat bisa begini. Ini kenapa ada tumpukan sampah. Ini harus dirapihkan, jangan begini kerjanya," tegasnya.
Tak jauh dari lokasi saluran yang memiliki banyak tumpukan sampah, Basoeki berhenti dan lalu mencoba kendaraan roda dua yang berada di persimpangan jalan.
Karena kendaraan sulit dihidupkan, dia pun memberhentikan seorang pengendara motor yang melintas dan meminjamnya. Pengendara motor tersebut meminjamkan motor matic miliknya kepada menteri untuk meninjau saluran air. "Tidak apa-apa kan saya pinjam dulu sebentar motornya," tanyanya
Menteri kelahiran 1954 ini meninjau sepanjang saluran air tersebut dengan mengunakan motor karena tak dapat dilintasi kendaraan roda empat.
Seusai meninjau, Basoeki lalu menginstruksikan kepada jajarannya untuk menangani masalah yang ada di saluran air tersebut.
Kabupaten Pohuwatu merupakan kabupaten penghasil tanaman pangan berupa jagung dan juga non tanaman pangan yakni tebu.
Ketahanan air sangat dibutuhkan di kabupaten ini mengingat mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani.
Saat ini, pembangunan bendung Randangan yang ada di kabupaten ini telah selesai dibangun dengan luas areal 8.963 hektare.
Bendung ini memiliki dua jaringan irigasi yakni jaringan irigasi Randangan kiri seluas 4.084 hektare yang tahun ini akan diselesaikan pembangunannya.
Selain itu, juga akan dibangun jaringan irigasi Randangan kanan seluas 4.879 hektare.
Di beberapa titik perjalanan kembali ke kota Gorontalo, Basoeki sempat berhenti untuk meninjau dan juga menginstruksikan pekerjaan kepada jajarannya. Seperti pembangunan dam pengendali (check dam) dan embung sebagai langkah untuk mengurangi sedimentasi pada tanah dan mencegah longsor.
Pasalnya, sepanjang perjalanan dari Kota Gorontalo hingga Kabupaten Randangan, banyak terdapat lereng curam dengan kemiringan lebih dari 40% yang ditanami tebu dan jagung. Hal itu menyebakan terjadinya sedimentasi dan erosi tanah.
"Kita harus kerja kreatif. Kalau kaya gini gimana coba, sedimentasinya tinggi. Ini harus dibangun check dam dan embung di sini. Tahun depan harus dibangun," ucapnya kepada jajarannya.