Bisnis.com, PONTIANAK - Lelang kontrak pembangunan jalan paralel perbatasan Balai Karangan-Senaning, Kalimantan Barat, ditargetkan rampung pertengahan Mei 2017, sehingga pekerjaan bisa dimulai secepatnya hingga selesai 2019.
Asep Syarip, Kepala Satuan Kerja Paralel Perbatasan Kalbar Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan jalan paralel wilayah Balai Karangan Menuju Senaning tercatat sepanjang 101 km.
Dari total jalan tersebut, baru ada lima titik dengan akumulasi panjang jalan 26,6 km yang telah dilapisi aspal, yakni masing-masing 7,5 km, 5,7 km, 6 km, 4,7 km, dan 2,7 km, sisanya masih berupa jalan kerikil, dan jalan hasil pembukaan Zeni TNI AD.
"Wilayah Balai Karangan-Senaning ini salah satu staging penanganan paralel perbatasan mulai 2017 sampai paling lambat 2019 sudah fungsional, kami akan kerjakan sepanjang 101 km," tutur Asep.
Jalan yang akan dilapisi aspal rencananya sepanjang 15 km pada tiga titik wilayah perkampungan padat penduduk, masing-masing 3,5 km, 3,5 km, dan 6 km, sisanya akan dilapisi batu.
Saat ini, proses lelang proyek masih berjalan di kementerian. Berdasarkan aturan, proyek dengan nilai pendanaan lebih dari Rp100 miliar harus ditentukan melalui lelang oleh kementerian.
Menurut tahapannya, Pokja mengajukan usulan kepada Menteri PUPR yang selanjutnya akan dibahas oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi untuk menentukan pemenang.
Sebanyak 37 kontraktor mengikuti proses lelang, baik badan usaha milik negara (BUMN) maupun perusahaan swasta lokal yang memiliki kriteria B1.
"Target kontrak mungkin pertengahan Mei. Awalnya April tapi karena ada sedikit persoalan prakontrak jadi paling tidak bulan depan sudah selesai kontrak," kata Asep.
Secara total, kebutuhan anggaran proyek jalan paralel Balai Karangan-Senaning sebesar Rp300 miliar untuk tiga tahun. Pada 2017, pemerintah mengalokasikan Rp80 miliar.