Bisnis.com, JAKARTA – Dua berita global hari ini menjadi fokus pemberitaan media nasional. Pertama terkait isu di sektor perpajakan AS yang membuat Trump cemas berlebih, juga rencana Verizon kaji merger dengan Comcast, Walt Disney & CBS
Kecemasan Trump Berlebih. Selama dua pekan terakhir, masyarakat Amerika Serikat (AS) disibukkan oleh isu di sektor perpajakan. Fenomena itu muncul bersamaan dengan tenggat waktu pelaporan pajak tahunan masyarakat AS. Kali ini persoalan pajak terbesar datang dari pajak orang pribadi. Persoalan pertama muncul ketika sejumlah kelompok masyarakat mendesak agar Presiden Donald Trump membuka laporan pajaknya ke publik. (Bisnis Indonesia)
IMF Isyaratkan Siap Bergesekan dengan Trump. Dana Moneter Internasional (IMF), kreditor internasional yang sudah berdiri 70 tahun dan tidak asing dengan krisis keuangan serta sengketa kebijakan, menilai pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang sekarang merupakan tantangan baru karena secara fundamental bertentangan dengan beberapa posisi utama lembaganya. (Investor Daily)
Baca Juga
Wapres AS Berterima Kasih ke Korporasi Jepang. Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence pada Rabu (19/4) memuji korporasi Jepang karena telah berkontribusi terhadap kesejahteraan ekonomi negaranya. Komentar ini keluar untuk meredakan kekhawatiran atas agenda-agenda proteksionis Presiden AS Donald Trump. (Investor Daily)
Perbankan Gelap China Terus Membesar. Di tengah laju pertumbuhan ekonomi China yang membaik di kuartal I 2017, penyaluran kredit perbankan gelap alias shadow banking masih menghantui. Dalam beberapa bulan terakhir, penyaluran shadow banking justru membesar. (Kontan)
Verizon Timbang Merger dengan Comcast, Walt Disney & CBS. Mega merger industri telekomunikasi bakal kembali terjadi. Verizon Communications Inc. dikabarkan sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk merger dengan tiga perusahaan telekomunikasi besar. (Kontan)