Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Kamar Dagang dan Industri Indoenesia (Kadin) menyatakan, kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Indonesia pada 20-21 April, akan dimanfaatkan untuk menggali informasi mengenai perintah eksekutif Presiden Trump di sektor perdagangan
Ketua Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, pihaknya akan berusaha mencari tahu langkah apa yang akan dilakukan oleh AS kepada negara yang masuk daftar pengawasan Kementerian Perdagangan AS.
Seperti diketahui, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross telah diperintahkah oleh Presiden Donald Trump untuk melakukan studi komprehensif kepada mitra dagang AS. Studi akan difokuskan kepada negara yang memilki surplus dagang yang tinggi dengan AS.
Indonesia menjadi salah satu negara yang akan menjadi fokus kajian Ross. Negara lainnya adalah China, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, India, Thailand, Prancis, Jerman, Meksiko, Irlandia, Vietnam, Italia dan Swiss.
“Kita akan coba cari tahu bagaimana langkah yang diambil AS untuk kepada negara yang masuk daftar pengawasan dalam perintah eksekutif itu. Ini kesempatan emas bagi kita untuk tahu,” kata Rosan kepada Bisnis, Selasa (18/4).
Dia pun mengaku, pihaknya telah menyiapkan penjelasan khusus kepada Pence terkait hal-hal yang menyebabkan Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan AS. Pasalnya, menurut dia, nilai surplus perdagangan Indonesia dengan AS tak terlalu besar.
Adapun, berkaca pada kunjungan Pence ke Korea Selatan dan Jepang sebelum ke Indonesia, yang membuahkan rencana pembentukan kerjasama dagang baru. Rosan mengaku, hal itu juga berpeluang terjadi di Tanah Air.
Batal terlaksananya pakta perdagangan bebas Trans-Pacific Patnership (TPP) menurutnya bakal menjadi peluang bagi kedua negara untuk merumuskan kerjasama bilateral baru yang lebih solid