Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu fokus pasar hari ini tertuju pada pertemuan Amerika Serikat (AS) dan Jepang untuk membahas sejumlah isu ekonomi dan keamanan.
Wakil Presiden AS Mike Pence yang telah mendarat di Tokyo akan meyakinkan sekutu Washington tersebut di tengah ketegangan seputar Korea Utara serta berdiplomasi untuk membuka kesempatan atas investasi infrastruktur.
Dalam agenda jamuan makan siang, Pence bergabung dengan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe untuk membahas isu-isu keamanan, sebelum bertemu dengan Wakil PM Taro Aso untuk diskusi ekonomi.
Pence menegaskan terbukanya semua pilihan dalam menghadapi Korea Utara. Meski demikian, Presiden AS Donald Trump bertekad untuk bekerja sama dengan Jepang, China, dan Korea Selatan untuk menemukan solusi damai.
“Kami memahami waktu yang penuh tantangan dimana warga Jepang menghadapi meningkatnya provokasi di Laut Jepang. Kami 100% bersama kalian,” kata Pence di Tokyo sebelum makan siang dengan PM Shinzo Abe, dikutip dari Reuters (Selasa, 18/4/2017).
Sementara itu, Abe menyatakan mendukung sikap Trump bahwa kesabaran dengan Korea Utara telah habis dan bahwa terbukanya berbagai pilihan untuk menanganinya.
Baca Juga
Sebelum kedatangan Pence, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross telah bertemu Menteri Perdagangan Jepang, Hiroshige Seko. Ross, yang dilihat memiliki pandangan lebih keras dalam hal perdagangan, menyatakan bahwa Washington ingin meningkatkan hubungan perdagangan dengan Tokyo melalui kesepakatan dua arah.
Tokyo adalah perhentian kedua dalam perjalanan Asia Wapres Pence yang berlangsung selama 10 hari. Perjalanan ini bertujuan menekankan keinginan Presiden AS Donald Trump untuk mendorong perdagangan AS di kawasan tersebut, meskipun Trump telah menarik diri dari perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP).
Trump menggaungkan platform "America First" dalam kampanye kepresidenannya serta menyatakan akan mendorong lapangan pekerjaan manufaktur AS dan mengurangi defisit perdagangan negara tersebut dengan negara-negara, seperti Jepang.
Trump juga berjanji untuk menegosiasikan kembali kesepakatan perdagangan regional yang ada untuk fokus pada perjanjian bilateral.
Pihak Tokyo sendiri bersikap hati-hati terhadap perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dua arah karena khawatir hal itu akan meningkatkan tekanan untuk membuka sektor-sektor yang sensitif secara politis seperti pertanian.
“Masih agak dini untuk menyebutkan bentuk apa yang akan ada, namun kami tentunya ingin meningkatkan hubungan perdagangan dengan Jepang dan untuk melakukannya dituangkan dalam bentuk perjanjian,” ujar Ross tentang kemungkinan adanya FTA.
Pada Februari, Presiden Trump dan PM Abe sepakat untuk mengutus Pence dan Aso, yang juga bertindak sebagai Menteri Keuangan Jepang, untuk membuka dialog ekonomi. Kedua belah pihak diharapkan akan menyepakati prinsip-prinsip dan proses diskusi rinci lebih lanjut antara pejabat-pejabat Jepang dan rekan-rekan mereka.