Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Daging Kerbau diperpanjang Sampai Akhir Tahun

Kementerian perdagangan memberi surat penugasan kuota impor sebesar51.728 ton hingga akhir Desember
Ilustrasi kerbau/pertanian.go.id
Ilustrasi kerbau/pertanian.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan memberi surat penugasan kuota impor sebesar 51.728 ton hingga akhir Desember kepada Perum Bulog.

Setelah mendapat surat penugasan dari Kementerian Perdagangan, saat ini Bulog menunggu surat penugasan dari Kementerian BUMN. Surat penugasan tersebut akan menjadi dasar pengajuan rekomendasi izin impor dari Kementerian Pertanian. Selanjutnya, rekomendasi tersebut menjadi dasar terbitnya Surat Persetujuan Impor dari Kementerian Perdagangan.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan menjelaskan kuota tersebut bukan merupakan penugasan baru, tetapi lebih ke perpanjangan. Penugasan tersebut berasal dari kuota sisa Maret 2017 dan kuota hingga Juni 2017.

Dia menyampaikan persetujuan penugasan ke Bulog yang diputuskan dalam Rakortas sebanyak 70.000 ton hingga Maret 2017 belum terealisasi penuh. Dari penugasan tersebut tersisa 21.728 ton belum terealisasi. Adapun, penugasan 30.000 ton hingga Juni 2017 memang belum terealisasi.

"Maka dibuat perpanjangan melalui mekanisme penugasan baru," tuturnya, Senin (10/4).

Direktur Komersial Bulog Febriyanto memperhitungkan pada Mei nanti akan tiba 5.000 ton daging kerbau India. Adapun, realisasi impor sangat bergantung pada realisasi penjualan daging kerbau India oleh Bulog.

Menurutnya, penugasan hingga akhir Desember memberikan waktu waktu lebih panjang kepada Bulog untuk distribusi daging kerbau ke luar Jabodetabek. Sebab, Bulog menghadapi sulitnya distribusi daging kerbau India ke luar Jabodetabek setelah beberapa daerah menolak daging kerbau India dan pandangan konsumen terhadap daging kerbau yang tidak higienis untuk dikonsumsi. Saat ini, Bulog bersama asosiasi distributor daging tengah gencar melakukan sosialisasi tentang daging kerbau asal India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper