Bisnis.com, JAKARTA-- Asosiasi logistik dan forwarder Indonesia (ALFI) meyakini kapal berukuran besar (mother vessel) global lainnya akan memanfaatkan fasilitas pelabuhan Tanjung Priok pasca dibukanya direct call kapal peti kemas Compagnie Maritime d'Affretement-Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) Titus, pada awal pekan ini.
Sekretaris ALFI DKI Jakarta, Adil Karim mengatakan, dengan hadirnya mother vessel tersebut., membuka peluang bagi Indonesia untuk mengurangi kegiatan transshipment angkutan ekspor impor di pelabuhan Negara tetangga.
“Direct call ini sangat jelas menguntungkan Indonesia, sebab kargo ekspor impor kita gak perlu lagi nggak perlu lagi singgah di singapura maupun di Tanjung Pelepas Malaysia. Apalagi pasar muatan Indonesia selama ini sangat besar,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11-4-2017).
Pada awal pekan ini, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC menggandeng perusahaan pelayaran asal Prancis CMA-CGM membuka layanan baru (direct call), yakni Java South East Asia Express Services/ Java SEA Express Services/ JAX Services.
Dalam kerja sama itu, CMA-CGM mengerahkan kapal petikemas raksasa berkapasitas 8.500 TEUs dengan rencana sandar reguler secara mingguan (weekly call).Servis ini melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA dan Oakland) Amerika Serikat dengan menggunakan kapal berkapasitas 8.500 TEUs, melalui Jakarta International Container Terminal (JICT).
“Kami sangat mengapresiasi direct call itu dan ini merupakan kesuksesan Kementerian Perhubungan. Dengan adanya mother vessel kapasitas besar akan menurunkan cost logistik dan transhipment di Priok akan menjalankan amanat tol laut yang diinginkan Presiden Jokowi.
Adil mengatakan, dengan direct call itu, pengelola pelabuhan mesti terus meningkatkan performance-nya untuk membawa pelabuhan Tanjung Priok lebih baik lagi dimasa mendatang sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia, sehingga target untuk kapal mampu mendatangkan kapal diatas 10.000 TEUs bisa direalisasikan.
“Semakin banyak direct call dengan mother vessel akan lebih mengefisienkan biaya logistik,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang menghadiri trial inspection kapal CMA-CGM Titus itu di Dermaga Jakarta International Container (JICT) pada awal pekan ini, juga mengapresiasi pembukaan layanan tersebut.
“Ini merupakan satu prestasi, satu quantum leap yang membanggakan.Pada 23 April kita akan mengundang Bapak Presiden ke dermaga JICT, karena ada pengangkutan dengan jumlah logistik yang sangat signifikan. Ini akan secara intensif kita lakukan," ungkap Menhub.