Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FAO Akan Bantu RI Kurangi Impor Bahan Baku Pakan Ikan

Organisasi Pangan Dunia (FAO) akan membantu Indonesia merumuskan solusi untuk mengatasi ketergantungan pada bahan baku pakan ikan impor.
Pakan Ikan/Ilustrasi
Pakan Ikan/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Organisasi Pangan Dunia (FAO) akan membantu Indonesia merumuskan solusi untuk mengatasi ketergantungan pada bahan baku pakan ikan impor.

Komitmen itu disampaikan Kepala Regional FAO- Asia Pasifik Weimin Miao saat berkunjung ke Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (7/4/2017). Menurut dia, FAO akan membantu KKP memformulasikan strategi pengembangan pakan mandiri yang dapat digunakan secara regional.

“FAO mendukung penuh usaha pemerintah Indonesia dalam mencapai kemandirian pakan sehingga keberhasilan pengembangan pakan mandiri di Indonesia dapat menjadi rujukan tersendiri di level Asia Pasifik. Terlebih saat ini Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang memberikan perhatian terhadap kemandirian pakan ikan yang dilaksanakan masyarakat,” kata Miao.

Ditjen Perikanan Budidaya KKP tengah mengupayakan pemenuhan kebutuhan pakan ikan yang berkualitas secara efisien seiring dengan perkembangan budidaya yang kian dinamis. Produksi perikanan budidaya nasional 2019 diproyeksi 31,3 juta ton yang 11,7 juta ton di antaranya merupakan produksi ikan. Untuk memenuhi target itu, dibutuhkan setidaknya 14 juta ton pakan ikan.

Impor bahan baku pakan ikan tahun lalu tercatat 221.564 ton, menurun 27% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 303.932 ton.

“Isu pakan merupakan bagaian penting yang perlu menjadi fokus perhatian bersama karena pakan merupakan penyusun terbesar biaya produksi usaha budidaya yang lebih dari 70%. Di sisi lain, harga pakan pabrikan cenderung menunjukkan tren kenaikan sehingga menyebabkan turunnya efisiensi usaha budidaya,” ungkap Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto dalam kesempatan yang sama.

Menurut dia, kondisi itu dipicu oleh industri pakan kurang memanfaatkan bahan baku lokal untuk dijadikan pakan ikan sehingga masih bergantung pada bahan baku pakan impor, terutama tepung ikan.

Slamet menambahkan pakan saat ini bukan hanya menjadi isu nasional, tetapi telah menjadi isu global yang menjadi salah satu faktor pembatas dalam bisnis akuakultur di dunia. Untuk itu, KKP menggandeng badan pangan dunia FAO yang mulai melihat isu pakan sebagai masalah transnasional yang solusinya harus segera dicari.

KKP dan FAO sepakat bekerja sama mengembangkan pakan mandiri di Indonesia. Lembaga pangan di bawah naungan PBB itu setuju mengalokasikan bantuan untuk proyekpakan mandiri senilai Rp3,2 miliar. Fokus kerjasama mencakup penyediaan informasi dasar terkait ketersediaan suplai bahan baku; kebutuhan nutrisi, jenis dan formulasi pakan, khususnya untuk pakan ikan patin di Indonesia; pemanfaatan varian bahan baku pakan ikan lokal yang potensial dimanfaatkan; perbaikan formulasi dan kualitas pakan ikan yang diproduksi kelompok Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari); dan optimalisasi strategi farm feed management.

Slamet menyebutkan tahap awal kerja sama berupa percontohan pembuatan pakan mandiri dan cara pemberian pakan yang baik (good feed management practices).

“Percontohan ini akan dilakukan dengan cara melibatkan 30-40 orang pembudidaya dengan mekanisme cost sharing dan diharapkan akan menjadi model rujukan bagi pengelolaan pakan mandiri di berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper