Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai 1 April Semua Kendaraan Bisa Lewati Jembatan Cisomang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) menyatakan bahwa terhitung mulai Sabtu, tanggal 1 April 2017 pukul 00.00 WIB Jembatan Ciomang sudah normal kembali.
Jembatan Cisomang/setkab.go.id
Jembatan Cisomang/setkab.go.id

Bisnis.com, PURWAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) menyatakan bahwa terhitung mulai Sabtu, tanggal 1 April 2017 pukul 00.00 WIB Jembatan Ciomang sudah normal kembali.

Jembatan Cisomang yang berada pada KM 100+700 pada ruas tol Purwakarta – Bandung – Cileunyi (Purbaleunyi) Jawa Barat telah dapat dilalui oleh semua golongan kendaraan dengan beban gandar maksimum 10 ton dan beban kendaraan maksimum 45 ton untuk 5 gandar (Golongan V).

Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono mengatakan pihaknya memperhatikan dengan seksama rekomendasi Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) tentang pembukaan lalu lintas pada Jembatan Cisomang.

“Alhamdulillah [jembatan] sudah stabil, diam. Insya Allah pada tanggal 1 April jam 00.00 WIB ini kita bisa buka untuk seluruh golongan kendaraan, dengan catatan bebannya tidak melebihi 45 ton,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (27/04).

Sebelumnya, sejak tanggal 23 Desember 2016 silam, Kementerian PUPR telah melakukan pembatasan lalu lintas dengan hanya membolehkan kendaraan Golongan I (kecil-non bus) yang dapat melewati Jembatan Cisomang selama masa perbaikan tiga bulan.

Dalam kurun waktu tersebut, penanganan jembatan difokuskan untuk 2 (dua) hal, yakni : menghentikan pergerakan pada pilar-pilar dan mengembalikan kekuatan struktur jembatan.

Pada saat ini, berdasarkan hasil monitoring secara kontinu terhadap pergerakan dan struktur, semua pilar jembatan telah berada dalam stabilitas yang baik.

Sedangkan struktur jembatan dianggap telah memiliki kekuatan untuk beban standar sesuai desain serta telah memenuhi tingkat keselamatan (safety factor) yang memadai, di mana kendaraan dengan beban melebihi standar (overload) tetap belum diizinkan untuk melintasi Jembatan Cisomang untuk menjamin keselamatan masyarakat.

Penanganan Jembatan Cisomang dilakukan dengan penuh kehati-hatian yang melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu. Dalam hal ini, Kementerian PUPR didampingi oleh Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ), LAPI ITB, dan PT. Jasa Marga (Persero) selaku pengelola jalan tol.

Adapun pekerjaan perbaikan Jembatan Cisomang yang sudah dilakukan antara lain : (1) tanah (cutting) di sekitar A1 P0 P1, (2) pemasangan Strutting Baja yang menghubungkan pilar P2 – P3, (3) pemasangan Bored-pile pada pilar P2 dan Soldierpile di antara pilar P1-P2, (4) pemasangan Connection Beam dari Pilecap Pilar P2 Grouting Epoxy pada A1, P0, P1, P2, P5, A2, serta (5) pemasangan selimut (Carbon Reinforced Fiber Polymer/CFRP) sebagai perkuatan pilar P2, P3, dan P4.

Kementerian PUPR juga akan menugaskan PT. Jasa Marga (Persero) untuk melaksanakan 4 (empat) hal sebagai berikut :

1. berkoordinasi dengan Korlantas Kepolisian RI, Kementerian Perhubungan, dan pemerintah daerah setempat untuk pembukaan lalu lintas pada tanggal 1 April 2017 mendatang, yang diawali dengan kegiatan sosialisasi bersama mulai tanggal 28 Maret 2017 hingga 31 Maret 2017;

2. monitoring secara kontinu terhadap struktur, tanah/lereng, sungai dan pondasi Jembatan Cisomang, serta melaksanakan penyempurnaan pekerjaan penanganan permanen hingga lalu lintas dapat beroperasi secara normal, selambat-lambatnya hingga 30 September 2017 yang akan datang.

3. menyiapkan metoda yang efektif untuk menyaring/menyeleksi kendaraan non-Golongan I dengan muatan berlebih (overload) yang akan melintasi Jembatan Cisomang;

4. menyiapkan SOP bilamana sesudah pembukaan lalu lintas terjadi hal-hal yang dianggap akan membahayakan keselamatan publik sebagai pengguna jalan dan jembatan.

Sebagai langkah preventif ke depan, Kementerian PUPR meminta semua Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk melakukan monitoring secara kontinu terhadap kondisi seluruh jembatan bentang panjang yang berada pada ruas-ruas jalan tol yang dikelolanya, agar risiko gangguan pada jembatan dapat diidentifikasi secara dini dan dilakukan langkah-langkah penanganan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper