Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Industri Farmasi, Pemerintah Perlu Dorong R&D

Untuk dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan bagi industri farmasi, pemerintah dinilai perlu mendorong pengembangan R&D (research and development) di sektor tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA – Untuk dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan bagi industri farmasi, pemerintah dinilai perlu mendorong pengembangan R&D (research and development) di sektor tersebut.

Direktur Eksekutif International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjuntak menyampaikan ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat riset dan pengembangan industri farmasi.

Upaya-upaya tersebut yaitu menciptakan sistem politik yang stabil dan transparan, secara terus-menerus mengembangkan sistem kekayaan intelektual, membuka pasar tanpa diskriminasi, dan insentif perpajakan.

“Adanya lingkungan yang ideal bagi sektor riset dan pengembangan akan menarik para investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Secara langsung hal tersebut juga akan berkontribusi terhadap daya saing nasional di industri farmasi, serta meningkatkan kemampuanterhadap pemenuhan kebutuhan obat-obatan bagi pasien di Indonesia di era JKN yang maju.” terang Parulian di Jakarta, Rabu (22/3).

Senada, Ketua Umum IPMG Jorge Wagner menyampaikan investasi R&D dan bahan baku farmasi harus menjadi prioritas pemerintah. Apalahi, sektor bahan baku farmasi telah ditetapkan sebagai prioritas utama dalam Roadmap Industri Farmasi.

“Riset dan pengembangan merupakan fondasi dari industri farmasi. Obat-obatan inovatif yang merupakan hasil dari riset dan pengembangan, adalah komponen utama untuk meningkatkan tingkat peluang hidup di dunia, dengan menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahunnya dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Jorge.

Menurut data IMS Health, pasar Industri farmasi tumbuh 7,49% hingga kuartal keempat tahun 2016, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,92%. IPMG memperkirakan pertumbuhan ini akan terus melaju di tahun 2017 dan seterusnya.

Salah satu faktor pendorong tumbuhnya industri farmasi adalah meluasnya jangkauan kepesertaan dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Kesehatan yang mencapai 175 juta anggota hingga bulan Maret 2017, 66% dari keseluruhan populasi di Indonesia.

Selain itu, pertumbuhan industri farmasi juga didukung dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam menjadikan industri farmasi sebagai salah satu industri prioritas di Indonesia, salah satunya adalah dengan meluncurkan Roadmap Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, pada akhir bulan Februari 2017 lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper