Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau pembudidaya perikanan di Baubau, Sulawesi Tenggara, agar mendirikan koperasi untuk mengatasi masalah pascapanen.
Imbauan itu disampaikannya saat berdialog dengan pembudidaya rumput laut dan kerang mutiara di Kecamatan Palabusa, Kota Baubau, Rabu (22/3/2017).
Mengutip siaran pers, permasalahan yang dihadapi para pembudidaya rumput laut adalah kualitas bibit rumput laut yang rendah, akses pasar yang sulit, harga jual yang rendah, dan armada kapal untuk menanam atau mengangkut hasil panen yang kurang. Hal senada juga diungkapkan pembudidaya kerang mutiara. Mereka menginginkan tambahan armada kapal katinting (di bawah 3 GT) sebagai sarana penunjang.
Susi meminta agar para pembudidaya mendirikan koperasi terlebih dahulu sehingga bantuan pemerintah dapat dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran.
"Bapak dan Ibu buatlah koperasi, supaya kami bisa bantu. Pemerintah ingin memberikan bantuan yang tepat sasaran karena KUB (kelompok usaha bersama) pertanggungjawabannya sulit," kata Susi.
Susi berpesan agar koperasi betul-betul beranggotakan pembudidaya atau nelayan. Pengurusnya dapat berasal dari anak muda setempat lulusan SMA dan pembinanya pejabat daerah setempat. Bantuan nantinya dapat digunakan secara bersamaan.
Mengenai masalah harga dan akses pasar, Susi menyarankan agar ada kesepakatan harga antara pembudidaya rumput laut dan tengkulak. Untuk mendongkrak harga, rumput laut bisa dijual sekaligus dalam jumlah besar dengan sistem lelang dan pemerintah akan membantu mendatangkan pembelinya dari luar kota.
"Koperasi yang menentukan jadwal lelangnya, bisa sebulan dua kali," ujar Susi.
Adapun untuk kebutuhan bibit rumput laut, KKP bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Baubau akan mendatangkan bibit berkualitas baik dari daerah lain dan membangun pusat pembibitan rumput laut di kota itu.