Ikatan Arsitek Jakarta Gelar Konferensi di Jakarta Design Week 2017
Bisnis.com, JAKARTA— Tahun ini, salah satu agenda rutin dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta, Jakarta Design Week 2017 kembali hadir sebagai wadah bagi para arsitektur untuk saling berbagi dan mengispirasi. Kegiatan ini bertepatan dengan Megabuild Indonesia 2017 yang digelar pada tanggal 16 – 19 Maret 2017 di Jakarta Convention Center (JCC).
Hari ini, Kamis (16/3), Jakarta Design Week menggelar konferensi bertema The City of the Future: Resillience, Innovation and Major Infrastucture. Konferensi ini dihadiri oleh arsitek-arsitek asal Roma, Massimo Alvisi dan Luca Galofaro. Sementara perwakilan dari Indonesia ada arsitektur Astrid Sri Haryati.
Dalam pemaparan Astrid, yang merupakan arsitek lanskap mengungkapkan jika ada tiga hal yang sangat penting untuk kota yang berdaya tahan tinggi juga inovatif dan layak tinggal. Menurutnya, kita tidak perlu ribet dengan hal-hal terkait ukuran dan bentuk, karena hal tersebut terkait dengan keindahan. Tapi yang utama menurutnya adalah kemampuan dari ruang kota untuk memberikan kualitas terbaik terhadap aspek dasar manusia yaitu air, energi dan pangan. “Tiga hal tersebut menurut beberapa pandangan bisa ‘mentrigger’ perang dunia loh,” jelas Astrid.
Astrid lebih lanjut menjelaskan jika air menjadi komoditas yang penting bagi wilayah yang tidak mudah diakses, sementara pangan sangat penting bahkan sampai membuat orang bisa perang. Minyak dan gas apalagi. Apabila Indonesia sebagai negara yang berkembang ingin mengembangkan daerah perkotaan dan pedesaan yang berdaya tahan tinggi, maka yang terpenting adalah membentuk kebaikan industri tanpa harus mengambil jenis industri yang tidak kita pahami. “Misalnya, industri kita pertanian, perkebunan, itu sangat bisa digali,” katanya.
Pembangunan di era sekarang menurut Astrid lebih mengutamakan konektivitas atau hubungan antar manusia dan hubungan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya, termasuk air, energi dan makanan. Bagi Astrid, dari situlah sebuah kota terbangun, baik ukurannya kecil atau besar, yang terpenting adalah penguatan dari dalam dan pembuatan jejaring solusi terhadap tiga hal tersebut. “Kalau kita punya hal tersbut, kita gak perlu sibuk mengurusi hal lebih jauh dan indutri yang lebih banyak. Tapi jangan lupa itu kekuatan kita dan menjadi hal relevan yang diperhatikan dunia,” katanya.