Bisnis.com, JAKARTA – Produsen petrokimia nasional PT Chandra Asri Petrochemical masih menunggu menunggu kepastian ketersediaan bahan baku untuk dapat berinvestasi membangun pabrik di area Blok Masela. Untuk dapat menyediakan bahan baku, harus ada pihak yang mengolah gas Masela menjadi methanol.
Vice President of Corporate Relations PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) Suhat Miyarso mengemukakan perusahaannya tidak akan ragu untuk segera membangun pabrik petrokimia di wilayah Blok Masela jika sudah ada kepastian soal pihak yang akan mengelola gas menjadi methanol.
“Kami sudah ajukan bareng dengan Pupuk Indonesia agar mereka dapat mengolah gas menjadi methanol. Jadi mengajukannya melalui Inaplas [Indonesian Aromatic, Olefin, & Plastic Association], agar ada 240 MMscfd dialokasikan untuk petrokimia,” kata Suhat, Senin (13/3/2017).
Methanol tersebut nantinya yang akan diolah menjadi olefin. PT Pupuk Indonesia sebelumnya menyatakan siap mengolah gas menjadi methanol, namun produsen pupuk plat merah tersebut mengaku hal tersebut masih dalam tahap pembahasan.
Chandra Asri merupakan swasta yang digandeng pemerintah dan telah menyatakan berminat mengembangkan pabrik olefin di Masela. Kendati demikian, masih harus ada persyaratan yang harus dipastikan yaitu ketersediaan methanol.
Untuk dapat membangun pabrik petrokimia di Masela, Chandra Asri siap menggelontorkan dana investasi sebesar US$2,5 miliar. Dari dana tersebut, Chandra Asri akan memproduksi olefin hingga ke polietilena dan polipropilena.
Suhat mengatakan Pupuk Indonesia merupakan pihak yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengelola gas menjadi methanol. Selain itu, Pupuk Indonesia pun telah mengajukan rencana investasi pengelolaan gas menjadi methanol pada pemerintah.