Bisnis.com, JAKARTA– Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi memperingatkan para pemimpin Uni Eropa untuk tidak menggunakan siklus pemilu sebagai alasan untuk menunda reformasi pertumbuhan ekonomi.
Menurut sumber yang dikutip Bloomberg, Draghi mengatakan stimulus moneter Bank Sentral Eropa tidak akan berlangsung selamanya.
Bahkan jika mendorong perubahan struktural melalui parlemen sulit dilaklukan sebelum pemilu, pelaksanaan reformasi yang sudah disahkan harus tetap dilanjutkan, Gubernur ECB mengatakan kepada para pemimpin Uni Eropa pada KTT di Brussels.
Pada Desember tahun lalu, dalam presentasi terakhirnya untuk para pemimpin Uni Eropa, Draghi mengutip jumlah pelaksanaan pemilu yang tidak biasa sebagai salah satu faktor utama dalam mengaburkan prospek ekonomi zona euro.
Pada hari Kamis, dia bersikeras bahwa pemerintah negara-negara zona euro harus mendorong langkah-langkah pertumbuhan yang akan membantu perekonomian di kawasan tersebut.
"Dia menunjukkan bahwa terutama jika langkah-langkah kebijakan moneter bank sentral, yang tentu saja tidak bisa berlangsung selamanya, dihilangkan suatu saat nanti. Reformasi struktural akan diperlukan untuk memastikan pemulihan yang berkelanjutan,” ungkap Kanselir Jerman Angela Merkel kepada wartawan di Brussels, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (10/3/2017).