Bisnis.com, JAKARTA - Chevron Pacific Indonesia (CPI) siap untuk meningkatkan komitmen dalam menyediakan energi andal dan efisien untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Senior Vice President CPI Yanto Sianipar mengatakan, kedatangan Presiden Chevron Asia Pasific Exploration and Production Steve W. Green ke Wakil Presiden Jusuf Kalla salah satunya menyampaikan beberapa update tentang perkembangan bisnis Chevron di Indonesia.
"Yang paling penting memang kita ingin menunjukkan kepada pemerintah Indonesia bahwa Chevron sudah 90 tahun lebih di Indonesia dan ingin meneruskan kerja sama yang baik dengan pemerintah," katanya, di Kantor Wakil Presiden, Rabu (8/3/2017).
Yanto mengatakan Steve juga mengapresiasi kerja sama dengan pemerintah Indonesia sehingga produksi bisa dijaga dan biaya operasi diturunkan. Dengan begitu, keuntungan menjadi milik kedua pihak dalam sistem Production Sharing Contract (PSC).
"Kalau kita berhasil meningkatkan produksi dan mengurangi biaya, itu win-win keuntungan untuk kedua belah pihak atau mutual win-win untuk Chevron dan Indonesia," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, pihak Chevron juga melaporkan perkembangan Indonesia Deepwater Development (IDD) di lapangan Bangka, selat Makassar
"Kita sebutkan tadi bagaimana sudah menghasilkan produksi dari fase pertama Lapangan Bangka sesuai jadwal dan dengan biaya yang lebih murah. Tentu saja kita terus mengusahakan untuk pengembangan selanjutnya nanti,"ujarnya.
Dikutip dari situs resmi Chevron, Lapangan Bangka diproyeksikan bisa menghasilkan gas 100 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Sebelumnya, Chevron sudah mengebor dua sumur pengembangan di proyek tersebut pada semester II/2014.
Chevron akan terus beroperasi sebaik-baiknya dalam masa kontrak saat ini. Saat ditanya mengenai rencana perpanjangan Blok Rokan, Yanto menjawab diplomatis.
"Kami sudah terus berusaha untuk memenuhi harapan pemerintah dalam kontrak Rokan sekarang ini," jelasnya.