Bisnis.com, MANADO -- Arus lalu lintas barang atau kargo di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado masih jauh di bawah kapasitas terpasang. Angkutan kargo diperkirakan bisa perlahan meningkat bila pelaku usaha di Sulawesi Utara lebih produktif.
GM PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Sam Ratulangi, Nugroho Jati mengatakan kinerja angkutan kargo berbanding terbalik dengan tren angkutan penumpang yang tengah melejit.
Dia menyebut, saban hari angkutan barang yang melalui Bandara Sam Ratulangi hanya 40 ton per hari. Padahal, kapasitas terminal kargo mencapai 350 ton per hari. "Angkuan penumpang tahun lalu tumbuh 26%, angkutan barang malah minus," jelasnya di Manado, Selasa (7/7/2017).
Dia menuturkan, dari angkutan barang per hari yang mampir ke terminal kargo, sebagian besar barang yang diangkut berasal dari luar Sulawesi Utara. Hal ini menandakan basis produksi di Sulawesi Utara relatif rendah. Oleh karena itu, dia berharap pelaku usaha di Bumi Nyiur Melambai bisa meningkat.
Menurut Jati, posisi Manado secara geografis sebetulnya stragis bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspansi, terutama ke Asia Timur maupun Indonesia Timur. Pasalnya, waktu tempuh dari Manado ke negara Asia Timur seperti China, Korea, Jepang, dan Hong Kong maksimal hanya enam jam.