Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP II Rintis Cargo Village Bandara Kualanamu

Operator 13 bandara di Indonesia, PT Angkasa Pura II (Persero) tengah mengkaji peluang pembangunan cargo village di Bandara Kualanamu, setelah rampungnya pembangunan cargo village di Bandara Soekarno Hatta.
Bandara Kualanamu/Antara-Irsan Mulyadi
Bandara Kualanamu/Antara-Irsan Mulyadi

Bisnis.com, JAKARTA – Operator 13 bandara di Indonesia, PT Angkasa Pura II (Persero) tengah mengkaji peluang pembangunan cargo village di Bandara Kualanamu, setelah rampungnya pembangunan cargo village di Bandara Soekarno Hatta.

Denny Fikri, Direktur Utama PT Angkasa Pura Kargo (AP KArgo), anak usaha PT Angkasa Pura II mengatakan seusai tender untuk mitra operator cargo village Bandara Soekarno-Hatta bulan ini, induk usaha akan melakukan tender untuk kontruksi pengembangan kawasan cargo village September 2017.

“Kalau infrastruktur yang akan dibangun itu yang di Cengkareng, kalau yang di daerah sebenarnya infrastruktur sudah jadi semua, misalnya di Kualanmu fasilitas sudah bagus, parkir pesawat sudah ada, lini I baru bagus, kawasan kosong masih luas, lini II sudah bagus,” tutur Denny kepada Bisnis, Senin (6/3).

Denny menyebut, tantangan AP Kargo saat ini adalah bagaimana memastikan tingkat keterisian kargo menuju Kualanamu cukup banyak.

Pasalnya, AP Kargo ingin ada volume kargo yang besar di bandara tersebut. Dengan demikian, AP II juga bisa menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional untuk Indonesia bagian Barat.

“Cuman mungkin volume kita saat ini masih banyak di Cengkareng, jadi saat ini hub kita coba, dan kita review dulu tetapi nanti konsep cargo village di Bandara Kualanamu pasti akan berbeda dengan Cengkareng,” terangnya.

Denny belum mau mengatakan secara detail konsep cargo village di Kualanamu. Menurutnya, konsep tersebut masih dalam kajian dalam internal perusahaan.

Dia menyebut kendala saat ini tidak banyak volume pengiriman barang keluar ataupun ekspor dari Bandara Kualanamu. Sebaliknya, arus barang masuk alias impor melalui Bandara Kualanamu msudah terbilang cukup tinggi.

Kesenjangan volume keluar-masuk barang inilah yang membuat AP Kargo sebagai anak usaha AP II masih merahasiakan konsep besar cargo village di Kualanamu.

“Ini kan banyaj, ketika daerah bandara kargo di daerah gitu. Barang masuk banyak, tetapi barang keluar sedikit. Karena industri tidak ada, belum maksimal, berbeda sama Jakarta,” tegasnya.

Denny menyebut, selain di Bandara Kualanamu, AP Kargo juga akan meningkatkan volume kargo pada 11 bandara lainnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Awaluddin mengatakan, guna menggenjot kontribusi pendapatan aeronautika ke depannya, Angkasa Pura II mendirikan dua anak usaha baru pada 2016, yakni PT Angkasa Pura Propertindo (APP) dan PT Angkasa Pura Kargo (APK).

Kedua anak usaha baru ini melengkapi anak usaha yang sebelumnya sudah beroperasi, yaitu PT Angkasa Pura Solusi (APS). Dari ketiga anak usaha ini, Angkasa Pura II optimistis porsi pendapatan nonaeronautika akan terus meningkat.

Saat ini, kontribusi pendapatan dari bisnis aeronautika masih lebih besar ketimbang bisnis nonaeronautika. Dia berharap bisnis nonaeronautika pada 2018 bisa mencapai 50% atau lebih, dari total pendapatan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper