Bisnis.com, JAKARTA — Konsumsi rumah tangga Amerika Serikat yang terus mengalami pertumbuhan dinilai dapat menjadi pendongkrak kinerja ekspor komoditas non migas ke negeri Paman Sam pada 2017.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani meyakini naiknya konsumsi rumah tangga Amerika Serikat (AS) dapat memberikan keuntungan bagi beberapa komoditas non migas asal Indonesia.
“Konsumsi rumah tangga merupakan 70% dari perekonomian AS,” kata Shinta kepada Bisnis.com, Senin (6/3).
Shinta mengatakan Kementerian Perdagangan AS mencatat adanya pertumbuhan konsumsi rumah tangga di negara itu sejak April 2016. Konsumsi rumah tangga AS naik cukup dari April 2016 hingga Oktober 2016 dengan rata-rata 0,4—07%.
Selain itu, lanjut Shinta, ada penurunan jumlah pengangguran di AS. Hal itu akan semakin mendongkrak kinerja ekonomi AS ditambah adanya rencana perubahan kebijakan pajak yang akan diberlakukan oleh Presiden Trump.
“Outlook ekonomi AS terus membaik saya harap nilai ekspor kita [Indonesia] terus membaik seiring dengan adanya pemulihan harga komoditas di tingkat internasional,” jelas Shinta.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor beberapa komoditas non migas asal Indonesia mengalami kenaikan lebih dari 10% pada periode Januari 2017 dibandingkan dengan Januari 2016. Beberapa komoditas seperti kakao, karet, dan mesin listrik bahkan tumbuh melebihi angka 20%.