Bisnis.com, JAKARTA – Produk Domestik Bruto Jepang diperkirakan tumbuh lebih cepat pada kuartal keempat dibanding perkiraan sebelumnya, karena perusahaan menggenjot investasi pabrik dan manufaktur, menurut jajak pendapat Reuters.
Sementara itu, jajak pendapat ekonom terpisah juga menunjukkan surplus transaksi berjalan Jepang di bulan Januari akan menyempit dari bulan sebelumnya karena perlambatan ekspor sebelum liburan Tahun Baru Imlek.
"Sentimen perusahaan antara produsen telah membaik, dan ini tercermin dalam belanja modal," kata Hiroshi Miyazaki, ekonom senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dikutip Reuters.
"Saya berharap belanja akan seperti yang diharapkan, dan ekonomi akan menuju ke arah yang benar," lanjutnya.
Pertumbuhan PDB untuk kuartal keempat diperkirakan akan direvisi naik ke 1,6% year-on-year (yoy) dari 1,0%, menurut estimasi median dari 20 ekonom yang disurvei Reuters.
Kantor Kabinet Jepang akan merilis data PDB pukul 8.50 waktu Tokyo pada 8 Maret 2017 (6.50 WIB).
Komponen pertumbuhan belanja modal PDB diperkirakan akan direvisi hingga 1,7% dari kuartal sebelumnya, dua kali lebih tinggi tari ekspansi kuartalan sebesar 0,9% pada data awal.
Beberapa ekonom memperkirakan belanja modal akan meningkat lebih lanjut karena perusahaan harus mulai berinvestasi dalam peralatan yang lebih efisien untuk menangani berkurangnya jumlah pekerja.
Namun, kebijakan ekonomi AS menimbulkan risiko, karena perusahaan dapat tiba-tiba berhati-hati terhadap belanja modal jika Presiden AS Donald Trump mengadopsi kebijakan perdagangan proteksionis.