Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Percepat Proyek MRT East–West

Pemerintah akan mempercepat pengerjaan proyek transportasi perkotaan berbasis rel mass rapid transit guna mengurai kemacetan yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan MRT, di Jakarta, Kamis (23/2/2017)./Reuters-Beawiharta
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan MRT, di Jakarta, Kamis (23/2/2017)./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah akan mempercepat pengerjaan proyek transportasi perkotaan berbasis rel mass rapid transit guna mengurai kemacetan yang ada di Jakarta dan sekitarnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan moda transportasi berbasis rel Mass Rapid Transit (MRT) East – West akan dimulai tiga tahun lebih cepat pada 2019 dari rencana awal 2022.

Selain mempercepat pembangunan MRT East – West, dia mengungkapkan, pembangunan MRT tahap kedua juga akan dipercepat satu tahun, yakni dimulai pada 2018 dari rencana awal 2019.

“Bapak Presiden memberikan arahan kepada kami MRT tahap 1 akan selesai 2019. Tetapi, MRT tahap kedua akan dimulai 2018, dipercepat satu tahun. MRT East - West yang tadinya kita akan mulai 2022, kita akan mulai 2019,” kata Budi, Jakarta, Kamis (2/3).

Dia menambahkan, pihaknya sudah mempersiapkan percepatan pembangunan MRT East - West tersebut. Saat ini, paparnya, proyek pembangunan MRT tersebut hanya tinggal menunggu pendanaannya saja.

Pemerintah, ungkapnya, akan melakukan studi kelayakan pembangunan MRT yang nantinya akan membentang dari Balaraja, Tangerang – Cikarang, Bekasi.

Adapun mengenai jalur yang akan dibangun, dia mengungkapkan, berupa kombinasi yakni layang dan bawah tanah.

Percepatan pembangunan moda transportasi massal berbasis rel tersebut, paparnya, sebagai salah satu upaya pemerintah mengatasi kemacetan yang terjadi di daerah Jakarta dan sekitarnya.

“Artinya apa, pemerintah pusat, pak Jokowi [Joko Widodo], sangat concern bagaimana pengembangan transportasi berkelanjutan harus didorong penuh walaupun dengan efort yang tidak ringan. Saya jamin komitmen pemerintah pusat ini memberikan dampak yang luar biasa bagi perkembangan kota,” katanya.

Pada Januari silam, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono mengatakan pemerintah belum melelang pengerjaan desain dasar proyek pembangunan jalur mass rapid transit.

Oleh karena itu, dia menyatakan pemerintah akan melelang pengerjaan desain dasar proyek tersebut pada tahun ini.

Dia menuturkan, pemerintah mendapatkan pinjaman sekitar 2 juta yen dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk penunjukan konsultan dan pengerjaan desain dasar proyek MRT East – West.

“Kami lagi mau menunjuk konsultan untuk membuat basic design untuk tahap satu dari dua atau tiga tahap,” kata Prasetyo, Jakarta, Kamis malam (26/1).

Nantinya, dia mengatakan pembangunan jalur kereta api massal berbasis rel sepanjang sekitar 80 kilometer tersebut akan menggunakan konsep desain dan bangun (design and build).

Proyek tersebut, paparnya merupakan proyek Kementerian Perhubungan. Dia menuturkan nilai pembangunan proyek MRT Balaraja, Tangerang – Cikarang, Bekasi secara keseluruhan tersebut masih belum diketahui.

“Belum [Nilai keseluruhan], tahap satu dulu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper