Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Investasi Arab Saudi Cocok Dengan Konsep Nawacita

Anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun mengatakan bahwa investasi langsung Arab Saudi masih sangat minim sehingga kedatangan Raja Salman ke Indonesia akan meningkatkan investasi negara itu di Indonesia.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud (kiri) dalam kunjungannya di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/2/2017)./Reuters- -Edgar Su
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud (kiri) dalam kunjungannya di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/2/2017)./Reuters- -Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun mengatakan bahwa investasi langsung Arab Saudi masih sangat minim sehingga kedatangan Raja Salman ke Indonesia akan meningkatkan investasi negara itu di Indonesia.

Menurut Misbakhun, banyak sektor ekonomi yang bisa menjadi lahan investasi bagi investasi langsung Arab Saudi. Beberapa di antara sektor investasi itu termasuk investasi hulu dan hilir minyak dan gas bumi, pariwisata, infrastruktur, sektor keuangan dan properti.

Investasi sektor ekonomi tersebut, ujar Misbakhun, sejalan dengan visi Nawacita Presiden Jokowi yang ingin memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Oleh karena itu,kebutuhan investasi asing dalam jumlah besar dari Arab Saudi sangat diperlukan karena keterbatasan dana dalam negeri.

"Kalau sektor-sektor yang saya sebutkan tadi dimasuki oleh investasi dengan jumlah besar dari Arab Saudi, pasti akan mempunyai dampak yang signifikan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita," kata Misbakhun, Selasa (28/2/2017).

Dia juga menanggapi terkait dengan project expose (penawaran proyek) Grass Root Refinery (GRR) Bontang yang dilakukan pada hari ini.

Di satu sisi, Pertamina sedang mencari mitra strategis untuk pembangunan GRR Bontang. Pada saat yang sama, bisa saja penawaran itu dilakukan dengan kedatangan Raja Salman untuk membuka peluang investasi Arab Saudi di Indonesia.

"Ini mengingat Arab Saudi memang mempunyai investasi khusus di bidang perminyakan dan bermitra dengan Pertamina," kata Misbakhun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper