Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan bakal melanjutkan negosiasi dengan Australia terkait upaya menurunkan harga sapi bakalan demi menekan harga jual daging sapi di pasar.
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Australia, yang direncanakan dilakukan akhir bulan ini. “Kalau itu turun, maka kami akan minta seluruh feedlotter hitung harganya dan itu akan menentukan kembali harga jual,” terang dia dalam konferensi pers usai rapat kerja (raker) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Rabu (22/2/2017).
Jika harga sapi bakalan bisa diturunkan, maka harga jual pun bisa ditekan lagi. Menurut Enggar, harga daging sapi segar saat ini sudah mulai mengalami penurunan dari kisaran Rp120.000-Rp125.000 per kilogram menjadi antara Rp105.000-Rp110.000 per kilogram.
Seperti diketahui, pemerintah mengupayakan agar harga dapat turun AUD$1 per kilogram. Dengan harga yang lebih rendah, berat sapi bakalan yang didatangkan menjadi lebih besar.
Australia memang menjadi negara asal impor sapi bakalan yang telah berkomunikasi dengan Indonesia terkait hal ini. Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), tengah merumuskan perubahan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49/Permentan/PK.440/10/2016 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia Besar Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia yang mengatur mengenai hal ini.
Di sisi lain, daging beku telah ditetapkan dijual di harga maksimum Rp80.000 per kilogram. Selain daging kerbau dari India dan daging sapi dari Australia, Kemendag juga mendatangkan bovine meat dari Spanyol dan Meksiko.