Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petronas Jual 49% Hak Partisipasi di SK316, Pertamina Dibicarakan

Perusahaan minyak dan gas asal Malaysia Petronas akan menjual 49% hak partisipasi dalam pengelolaan ladang migas lepas pantai SK316 di wilayah Sarawak dengan nilai US$1 miliar.
Kantor Pertamina di Jakarta/Ilustrasi
Kantor Pertamina di Jakarta/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan minyak dan gas asal Malaysia Petronas akan menjual 49% hak partisipasi dalam pengelolaan ladang migas lepas pantai SK316 di wilayah Sarawak dengan nilai US$1 miliar.

Penjualan tersebut diharapkan bisa meningkatkan arus kas dan memangkas biaya pengembangan. Penjualan tersebut merupakan salah satu penjualan terbesar sejak harga minyak terperosot dua setengah tahun lalu.

Seperti dikutip dari Reuters, Petronas tengah bekerjasama dengan bank investasi untuk memproses penjualan tersebut pada bulan ini. Namun, pihak Petronas belum memberikan komentarnya.

Gas dari lapangan dari lapangan NC3 di blok SK316 akan memasok fasilitaas pencairan gas alam (liquified natural gas/LNG) untuk ekspor atau biasa dikenal dengan LNG 9. Petronas, bekerja sama dengan JX Nippon Oil& Energy Corporation, dimana fasilitas tersebut telah memulai fase komersial pada Januari.

Penjualan hak partisipasi tersebut diharapkan juga bisa termasuk untuk memproduksi gas dari lapangan NC3 dan lapangan potensial lainnya di blok itu, lapangan Kasawari. Selain itu juga termasuk area eksplorasi lainnya di blok tersebut.

Meningkatnya tambahan pendanaan dapat berkontribusi untuk pengembangan lapangan Kasawari ke depan yang diperkirakan memiliki sumber daya hidrokarbon sekitar 3 triliun kaki kubik.

“Yang mengambil alih bisa dari Pertamina, PTT Exploration dan Prodution PCL dan beberapa perusahaan Jepang,” seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/2/2017).

Besarnya jumlah produksi yang datang dari Autralia dan Amerika Serikat membuat pasar LNG kelebihan pasokan (oversupply) yang pada akhirnya membuat harga LNG di pasar spot Asia anjlok 70% sejak 2014 menjadi US$4 per juta british thermal unit.

Namun, rendahnya biaya produksi karena lokasi fasilitas tersebut jauh lebih dekat ke pasar klasil yakni Jepang, China dan Korea Selatan, menjadikan fasilitas tersebut lebih atraktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper