Bisnis.com, JAKARTA—Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2017 tercatat surplus sekitar US$1,4 miliar.
Berdasarkan data BPS pada Senin (17/2/2017), angka tersebut ditunjang dari kinerja ekspor yang mencapai US$13,38 miliar, dan impor yang hanya mencapau US$11,99 miliar pada periode tersebut.
Jika dirinci berdasarkan negara, surplus terbesar terjadi antara Indonesia dan India, yakni sebesar US$989 juta, diikuti oleh AS sebesar US$804 juta, dan Belanda sebesar US$284 juta.
Sementara itu, defisit terbesar masih ditemukan pada perdagangan dengan China, yakni US$1,37 miliar, Thailand senilai US$240 juta, dan Australia senilai US$180 juta.
Kinerja neraca perdagangan Januari 2017 ini lebih baik, yakni naik 41,4% dibandingkan dengan Desember 2016 yang sebesar US$990 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan peningkatan ekspor kali ini terkerek oleh membaiknya harga komoditas. "Kenaikan harga komoditas diharapkan berpengaruh terhadap ekspor di bulan-bulan berikutnya," ujar dia dalam konferensi pers, Kamis (16/2/2017).